BISNIS.COM, SEMARANG -– Pesatnya pertumbuhan pembangunan perumahan di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang mendongkrak penjualan springbed di wilayah ini cukup signifikan seiring besarnya permintaan.
Jimmy Jati Utomo, Owner Rumah Kita, salah satu distributor mebel dan springbed di Kota Semarang mengatakan sejak pertengahan 2011 mengawali bisnis springbed hingga akhir 2012 mampu membukukan penjualan sekitar Rp9 miliar.
“Kami optimistis untuk setahun ke depan akan mengalami pertumbuhan hingga 30%, seiring masih boomingnya property di wilayah ini, meskipun per Maret ini terdapat kenaikan harga pada sejumlah merek springbed tertentu,” tuturnya di sela Pameran Springbed Cleared Sale, di Semarang, Rabu (27/3/2013).
Jimmy mengungkapkan, selama ini konsumen dari ‘Rumah Kita’ sebagian 90% merupakan berasal dari kalangan rumah tangga, dan sisanya pelanggan corporate, baik hotel, apartemen, maupun pengusaha kos-kosan.
“Saat seseorang membeli rumah, tentu akan memikirkan membeli barang untuk isi rumahnya, termasuk springbed. Sehingga seiring pertumbuhan property, bisnis springbed juga tetap akan positif, apalgi sekarang harganya cukup terjangkau,” ujarnya.
Pihaknya mengaku pada awal tahun ini penjualan springbed sedikit melambat dibandigkan akhir tahun lalu, meskipun Januari-Februari masih menunjukkan trend positif, rata-rata mencapai Rp400 juta/bulan, atau setara periode sama tahun sebelumnya.
“Trend pasar akhir tahun memang lebih bagus dibandingkan awal tahun, bahkan pengalaman akhir 2012 penjualan bisa meningkat hingga 30%. Namun, pengkatan penjualan tertinggi tetap terjadi pada momentum Lebaran, mampu meningkat hingga 50%,” ujarnya.
Pihaknya saat ini tengah gencar melakukan pameran untuk mewujudkan target pertumbhan penjualan 30% tersebut, pasalnya saat ini sejumlah supplier springbed, memberikan daftar harga baru meningkat 15% mulai Maret dan April mendatang, akibat naiknya harga bahan baku, ongkos transportasi dan kebijakan tarif tenaga listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel