BISNIS.COM, TASIKMALAYA--Bank Indonesia Tasikmalaya melatih 24 pendamping UKM untuk meningkatkan kemampuan analisa kredit agar semakin mudah mengakses permodalan bagi pelaku usaha.
Kepala P3UKM BI Tasikmalaya Cecep D Qoyum mengatakan pelatihan ini difokuskan pada pendamping level lanjutan setelah diseleksi terlebih dahulu.
“Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 24 orang. Dari pelatihan itu diharapkan kemampuan analisa mereka semakin meningkat sehingga dalam menadampingi UKM lebih maksimal,” katanya, Jumat (22/3/2013).
Cecep mengharapkan para pendamping UKM bisa menjembatani antara kepentingan perbankan dengan para pelaku UKM dalam mengakses dana perbankan.
Di sisi lain pendamping bertindak sebagai mitra perbankan dalam memastikan profil risiko kredit. Dengan posisi seperti itu, pendamping juga mampu menguntungkan kedua belah pihak.
“Para pendamping ini harus mampu menjembatani antara kepentingan perbankan dengan UKM dalam mengakses dana perbankan. Kemampuan analisa UKM ini sangat membantu kedua belah pihak,” ujarnya.
P3UKM BI menargetkan program pendampingan UKM pada tahun ini akan membantu penyaluran kredit mencapai Rp165 miliar, meningkat dari realisasi tahun lalu Rp152 miliar.
Kontribusi P3UKM BI terhadap realisasi kredit perbankan di Priangan Timur mencapai 11,6% selama 2012, atau sebesar Rp152 miliar dari total kredit perbankan di Tasik, Garut, Ciamis Rp13 triliun.
Pihaknya memiliki 52 pendamping bersertifikasi melalui 25 kantor perbankan. Sedangkan debitur yang difasilitasi sebanyak 747 UKM yang bergerak di bidang jasa 38,3%, pertanian 23,9%, perdagangan 20% dan sektor industri 17,4%.
“Ini pertumbuhan yang cukup bagus. Kami berhasil memfasilitasi para pelaku UKM serta memberikan pendampingan dalam mengakses dan menggunakan dana perbankan untuk kegiatan usaha,” tuturnya.(k55/yop)