BISNIS.COM, JAKARTA--PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mematangkan persiapan pemberlakukan program e-ticketing pada 24 stasiun lintas Bogor-Jakarta Kota, pada akhir April 2013.
"Kami terus lakukan pematangan dan pemantapan sistem e-ticketing," Direktur Pengelolaan Aset Non-Produksi PT KAI Edi Sukmoro di Beijing dalam kunjungannya ke China, 18-20 Maret 2013.
Menurutnya, pematangan sistem e-ticketing seperti pemasangan gate elektronik dan otomatisasi pada loket diperlukan agar dalam pemberlakuannya benar-benar berjalan baik dan maksimal.
Program e-ticketing pada 24 stasiun lintas Bogor-Jakarta Kota akan diberlakukan mulai akhir April 2013 untuk peningkatan infrastruktur dan sistem otomatisasi kontrol penumpang.
Program e-ticketing KRL di Jabodetabek dapat mendukung rencana pemerintah untuk mewujudkan program integrasi antarmoda dan sistem pembayaran elektronik.
Edi mengatakan program E-Ticketing dijalankan melalui kerja sama dengan PT Telkom khususnya dalam pengelolaan sistem e-ticketing.
Untuk sementara waktu, program tersebut hanya berlaku pada perjalanan KRL Commuter Line, sementara untuk perjalanan KRL Ekonomi masih menggunakan tiket kertas/konvensional Pada tahap pertama, penerapan E-Ticketing hanya berlaku untuk jenis tiket "single trip" (satu kali perjalanan).
Selanjutnya, penerapan E-Ticketing menyeluruh di lintas Jabodetabek akan dilakukan pada bulan Mei 2013 yang diikuti dengan pemberlakuan jenis tiket Multi Trip atau tiket isi ulang dengan menggunakan sistem potong saldo untuk setiap perjalanan yang dilakukan.
Guna menunjang penerapan E-Ticketing secara menyeluruh, PT KAI (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan pemasangan 307 perangkat gate elektronik untuk pintu masuk dan pintu keluar.
Selain itu, dilakukan pula pemasangan 270 perangkat otomatisasi sistem pada loket yang terdapat di 60 stasiun Jabodetabek, yang jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan.
Kereta Api China Selama berada di China, Edi dan 91 karyawan PT KAI mempelajari sistem layanan kereta api termasuk kereta bawah tanah. Pada Tahap kedua akan dilakukan pada akhir Maret 2013 dengan jumlah peserta 105 orang karyawan.
PT KAI berencana mengirim 1.500 pegawainya untuk studi banding perkeretaapian ke luar negeri, yang 524 orang di antaranya dikirim ke China hingga akhir 2013. (ra)