BISNIS.COM, DENPASAR--Kementerian Pekerjaan Umum mengajukan anggaran senilai Rp82,4 triliun untuk mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur di Tanah Air yang tertunda dengan target penyelesaian pada 2014.
Dana baseline yang diajukan untuk 2014 itu naik dari DIPA 2013 sebesar Rp78 triliun. Dana Rp82,4 triliun digunakan terbesar untuk pembangunan sejumlah ruas tol tertunda.
Untuk ruas jalan secara keseluruhan terhitung Rp42,7 triliun, pemberdayaan sumberdaya air sebesar Rp23,7 triliun, dan Rp15,9 triliun untuk pengembangan sarana permukiman.
Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum, mengatakan pengajuan dana baseline itu lengkap dengan dana inisiatif baru sebesar Rp34,7 triliun.
"Selain itu, jika ada sisa anggaran, kementerian juga akan menyertakan stok program dengan anggaran Rp46,8 triliun," katanya saat Konsultasi Regional tahun anggaran 2014 di Sanur, Bali, Rabu (20/3).
Selama konsultasi regional, sejumlah daerah megadakan konsolidasi sekaligus pelaporan seluruh proyek pemerintah dengan masing-masing direktorat jenderal. Pada akhir konsolidasi, jelas Djoko, seluruh direktorat jenderal mamaparkan hasilnya. "Rata-rata sudah tercapai meski banyak juga yang tidak tepat waktu. Namun, untuk sejumlah proyek tol masih terkendala."
Djoko memaparkan selain minimnya investor, kendala itu a.l pembebasan lahan yang dilakukan oleh kementerian yang bekerjasama dengan pemerintah ditingkat kabupaten/kota. Pengembangan infrastruktur tol yang hingga saat ini mengalami kendala itu rata-rata berada di kawasan Indonesia bagian barat.
Seiring dengan pengajuan dana pembangunan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat proses pembebasan lahan yang memang cukup menghambat beberapa pekerjaan pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah.
Sebagai contoh, target operasional sembilan ruas jalan tol Trans Jawa yang sejatinya bisa dimulai pada akhir 2014 diperkirakan molor lagi. Masalah pembebasan lahan dan konstruksi menjadi penghambat utama proyek tol Trans Jawa.
Proses pembebasan lahan ruas tol dengan panjang total 615 kilometer dan membutuhkan investasi Rp51,02 triliun ini baru mencapai 70%. Sedangkan tahap kontruksi jalan tol tersebut baru sepanjang 62,3 km atau sekitar 10% dari total panjang tol Trans Jawa. (if)