Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENERIMAAN MINYAK 2013: Terancam Di Bawah Target APBN

BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan penerimaan negara dari minyak mencapai tahun ini  US$27,9 miliar–US$29,5 miliar dengan tingkat  produksi 830.000

BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan penerimaan negara dari minyak mencapai tahun ini  US$27,9 miliar–US$29,5 miliar dengan tingkat  produksi 830.000 BOPD–850.000 BOPD (Barrel Oil Per Day ).
 
Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Aussie B. Gautama mengatakan proyeksi ini berada di bawah target pemerintah pada APBN 2013 yang mencapai 900.000 BOPD. Menurutnya, angka tersebut dilihat dari kondisi lapangan migas di seluruh Indonesia.
 
Dia menambahkan saat ini angka produksi minyak mencapai 828.057 BOPD. Angka ini diyakini akan terus turun hingga sekitar 650.000 BOPD apabila tidak dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi.

“Karena itu, sesuai dengan rencana yang telah diajukan KKKS [Kontraktor Kontrak Kerja Sama], kami perkirakan produksi bisa berkisar antara 830.000 BOPD – 850.000 BOPD,” ujarnya dalam sambutan pembukaan Kunjungan Kerja ke sejumlah KKKS di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Rabu (20/03).
 
Target jangka pendek SKK Migas terkait dengan produksi migas, imbuh Aussie, yakni tidak mengalami penurunan dibandingkan awal tahun atau zero decline. Tentunya, hal ini perlu didukung dengan pencarian sumur produksi baru dan perekayasaan sumur sehingga produksinya bisa tetap optimal.
 
Berdasarkan rencana yang ada, terdapat sekitar 7 rencana survei sepanjang 2013. Adapun, rencana lain sepanjang tahun ini seperti 258 sumur eksplorasi, 1.178 sumur pengembangan dan 1.094 sumur workover.
 
“Khusus untuk sumur eksplorasi itu ada semacam efisiensi sehingga kalau tidak salah angkanya sekitar 144 sumur,” katanya.
 
Investasi tersebut seluruhnya dilakukan oleh KKKS yang bermitra dengan pemerintah. Namun, dia menampik apabila kerja sama tersebut justru menguntungkan pihak KKKS. “KKKS kan harus menanggung investasi. Terlebih bagian yang diperoleh pemerintah justru lebih besar.”
 
Proyeksi APBN 2013, cost recovery yang harus ditanggung pemerintah mencapai US$15,5 miliar. Adapun, bagian yang diperoleh KKKS yakni sebesar US$9,79 miliar jauh lebih kecil dibandingkan penerimaan  (If)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Rachmad Subiyanto/Hanum K. Dewi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper