BISNIS.COM, JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap rencana perluasan sasaran program pro rakyat ke penduduk hampir miskin tidak kandas karena dipolitisasi.
“Ini [perluasan program pro rakyat] bukan politik, ini kebijakan solusi tingkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya usai berdiskusi dengan Komite Ekonomi Nasional di Kantor Presiden hari ini, Rabu (13/3/2013).
Pemerintah, jelas SBY, berencana memperluas program pro rakyat kepada penduduk hampir miskin dari sebelumnya hanya kepada penduduk miskin.
Program pro rakyat adalah program klaster IV dari rencana percepatan penanggulangan kemiskinan pemerintah yang, di antaranya, meliputi program rumah sangat murah dan program air bersih untuk rakyat.
Program pengentasan kemiskinan lainnya adalah bantuan sosial terpadu berbasis keluarga (klaster I), penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan berbasis usaha kecil dan mikro.
KEN memperkirakan jumlah penduduk hampir miskin di Indonesia mencapai sekitar 70 juta orang atau sekitar 2 kali lipat jumlah penduduk miskin yang menurut BPS mencapai 28,59 juta orang pada September 2012.
Presiden menegaskan rencana tersebut adalah upaya menggenjot program peningkatan kesejahteraan rakyat dalam 2 tahun terakhir masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II.
Dia berharap dalam waktu dekat bisa membicarakan wacana perluasan tersebut dengan perwakilan rakyat di DPR dan DPD.
“Kalau klop akan bagus, banyak ide yang baik kandas kalau menggunakan kacamata politik,” kata SBY.