BISNIS.COM, JAKARTA-PT Jasa Marga Tbk sudah mengusulkan 7 solusi jangka pendek untuk mengatasi kemacetan di jalan tol dalam kota Jakarta. Usulan itu merupakan partisipasi langsung perseroan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Ketujuh usulan itu sudah disampaikan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin mengungkapkan 7 langkah itu akan diusahakan oleh perseroan untuk direalisasikan karena masyarakat membutuhkan solusi jangka pendek tetapi efektif mengatasi kemacetan di jalan tol.
"Kita kumpulkan semua ide, lalu kita usulkan ke Menteri BUMN, ke instansi terkait termasuk kepolisian dan lain-lain. Solusi itu umumnya jangka pendek," ujar Hasanudin di Jakarta, Senin (11/03/2013).
Usulan pertama yang akan direalisasikan perseroan ialah memberlakukan contra flow di ruas jalan tol dalam kota Cawang-Rawamangun. Contra flow itu akan diberlakukan mulai 1 April 2013 untuk ruas Cawang-Rawamangun.
Kedua, Jasa Marga akan menambahkan waktu pemberlakuan contra flow di Cawang-Semanggi. Saat ini, contra flow Semanggi diberlakukan pada pukul 06.00-09.30. Nantinya akan contra flow itu akan dimajukan dari pukul 05.00-09.00. "Ini akan sangat tergantung situasi di lapangan,"paparnya.
Ketiga, Jasa Marga akan menutup pintu keluar tol Bukopin dan Tegal Parang yang berada di ruas jalan tol Cawang-Semanggi.
Penutupan dua pintu tol itu disebabkan jarak kedua pintu tol itu yang berdekatan dan padatnya kendaraan yang keluar melalui kedua pintu itu menyebabkan kemacetan hingga di jalan tol.
Namun berdasarkan evaluasi perseroan terdapat sekitar 85% pengguna jalan tol yang keluar di dua pintu itu beraktifitas kerja di sekitar wilayah itu. Sehingga perseroan akan meninjau kembali dengan cara melakukan uji coba terlebih dahulu.
"Ini cukup sulit, tetapi akan kita coba dan kita minta kepolisian untuk uji coba selama 3 haridari pukul 06.00 sampai 10.00. Dengan itu kita akan tahu pola lau lintasnya seperti apa," jelasnya.
Keempat, Jasa Marga akan menerapkan contra flow ruas Grogol-Slipi, karena kepadatan pun terjadi di ruas tersebut. Contra flow di ruas ini akan diberlakukan sejak tanggal 25 Maret 2013 mulai pukul 05.30-09.30.
"Kelima kita akan melebarkan ruas tol Pluit ke Kapuk. Padatnya ruas tol tersebut berimbas pada kepadatan ke arah Tol Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta,"jelasnya.
Pelebaran ruas tol itu disebabkan pertumbuhan pengguna jalan tol yang sangat pesat di wilayah itu. Pelebaran itu diperkirakan akan selesai dalam waktu 6 bulan. Pihak Jasa Marga memastikan akan menggunakan modal internal dalam pelebaran jalan tol itu.
Keenam Jasa Marga akan melebarkan ruas tol di titik pertemuan antara tol Bandara ke tol dalam kota karena terjadi bottle neck di situ. Bottle neck itu terjadi karena arus dari 6 lajur masuk ke jalan tol yang memiliki 3 lajur saja. Ia menjelaskan gardu tol Slipi akan dimajukan sehingga akan cukup menolong mengurai kemacetan.
Solusi terakhir, papar Hasan, pihaknya meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempercepat pembangunan akses tol Tanjung Priok yang menghubungkan Priok dan jalan tol Harbour Road. Ia menjelaskan tol akses Tanjung Priok akan mengurangi beban kendaraan yang melawati tol dalam kota.
"Saya sudah komunikasikan ke pihak Kementerian PU dan tol itu baru selesai Agustus tahun depan, kalau bisa mempercepat itu akan sangat membantu atasi kemacetan," pungkasnya.(msb)