Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN BILATERAL: RI-Jerman Kejar nilai US$12 Miliar

BISNIS.COM, JAKARTA--RI dan Jerman sepakat meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi US$12 miliar pada 2015, didukung oleh kondisi ekonomi kedua negara yang relatif stabil di tengah perlambatan ekonomi global.Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri

BISNIS.COM, JAKARTA--RI dan Jerman sepakat meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi US$12 miliar pada 2015, didukung oleh kondisi ekonomi kedua negara yang relatif stabil di tengah perlambatan ekonomi global.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto mengatakan Jerman memandang perdagangan dengan negara-negara di Asean, termasuk Indonesia, cukup penting karena kawasan itu terbukti memiliki daya tahan terhadap krisis.

"Jerman juga optimistis perekonomian akan stabil ke depan. Saat ini Jerman juga memperlihatkan pertumbuhan ekonomi," katanya dalam teleconference dengan jajaran pengurus Kadin dan wartawan, Rabu (6/3/2013).

Suryo ikut dalam lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jerman dan Hungaria bersama beberapa menteri pekan ini.

Nilai perdagangan kedua negara pada 2012 mencapai US$7,26 miliar dengan defisit di sisi Indonesia sebesar US$1,12 miliar.

Namun, Suryo melihat defisit ini wajar mengingat Indonesia banyak mengimpor produk-produk bernilai tambah, seperti mesin dan peralatan mekanik.

Sementara, ekspor Indonesia ke Negeri Bavaria berupa produk pertania.

"Sejauh ini perdagangan Indonesia-Jerman masih bersifat komplementer," ujarnya.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebelumnya menyampaikan comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Uni Eropa diharapkan dapat menyeimbangkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan itu, termasuk Jerman.

Indonesia akan mengandalkan produk-produk yang memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) untuk masuk ke Benua Biru, seperti produk minyak sawit, produk kehutanan, karet dan kakao.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Others
Sumber : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper