.gif)
BISNIS.COM, JAKARTA-Perusahaan asal Denmark melirik peluang investasi di sektor infrastruktur terutama proyek pembangunan pelabuhan, jalan tol Trans Jawa dan bandar udara di Tanah Air.
Menteri Perdagangan dan Investasi Denmarl Pia Olsen Dyhr mengatakan investasi perusahaan-perusahaan Denmark di Indonesia akan meningkat. Namun potensi itu harus diiringi dengan stabilitas dan transparansi iklim investasi serta kesetaraan kesempatan berusaha (same playing field). Adapun sektor yang dilirik a.l. infrastruktur dan teknologi hijau (green economy).
"Saya melihat ada kesempatan bagi RI untuk tumbuh lebih baik dan berkelanjutan. Kami paham Indonesia punya masalah dengan infrastruktur dan perusahaan Denmark yang telah berbicara dengan saya melihat tiga area investasi yakni pelabuhan, jalan tol dan bandara," tuturnya usai bertemu dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, hari ini (5/03).
Denmark juga tertarik untuk menawarkan jasa dan teknologi yang berkaitan dengan dregding sungai dan penanganan banjir di Indonesia.
Berdasarkan data BKPM, realisasi penanaman modal asing (PMA) asal Denmark pada periode 1 Januari 1990-30 Juni 2006 mencapai US$59,1 juta meliputi 21 proyek. Adapun nilai investasi Denmark pada 2008-2012 mencapai US$2,6 juta yang mencakup 13 proyek.
Namun, sepanjang 2010-2012 realisasi investasi asal Denmark terbilang relatif kecil, yakni hanya US$200.000 pada 2010 dan US$100.000 pada 2011 dan 2012.
Adapun perusahaan Denmark berskala besar yang beroperasi di Indonesia a.l. perusahaan pelayaran AP Moller/Maersk Line dan perusahaan sepatu internasional, ECCO.
Di sisi perdagangan, papar Hatta, RI-Denmark merupakan mitra dagang yang saling melengkapi dan sepakat untuk menggandakan volume perdagangan kedua negara.
