JAKARTA-Guna mengurangi potensi banjir dari Bengawan Solo, pemerintah sedang membangun bendung Gerak Sembayat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pembangunan bendung Gerak Sembayat itu merupakan bagian dari masterplan pengembangan sungai Bengawan Solo.
Bendung dan fasilitasnya itu dibangun dengan total dana Rp700 miliar. Untuk pembangunan bendung membutuhkan Rp500 miliar, pintu air dan mesin Rp140 miliar, dan sisa anggaran digunakan untuk pengawasan.
"Upaya ini diharapkan dapat mengurangi banjir di daerah hilir seperti Bojonegoro," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dalam keterangan tertulis, Rabu, (20/2/2013).
Selain bermanfaat untuk menampung air sebanyak tujuh juta meter kubik ini, Djoko mengungkapkan bendung itu juga bermanfaat untuk jaringan irigasi, khususnya pada musim kemarau.
Selain itu, waduk kecil tersebut bisa menjamin kebutuhan air baku untuk masyarakat yang bebas air asin dan juga guna memenuhi kebutuhan industri.
"Saat ini, perkembangannya sudah mencapai 16%. Kontrak selesai pada 2016. Namun, akhir 2015 diharapkan sudah rampung," kata Djoko.
Bendung ini diperkirakan mampu menyediakan air baku sebanyak 0,746 meter kubik per detik untuk wilayah Gresik selatan. Sementara itu, bendung juga diharapkan dapat mengairi irigasi seluas 820 hektare, khususnya di Kabupaten Lamongan dan timur Gresik.
Bendung itu juga bermanfaat untuk menyediakan air baku bagi industri sebanyak 0,495 meter kubik per detik, khususnya untuk wilayah Kabupaten Gresik.
Selain bendung Gerak Sembayat, Djoko mengatakan, kementeriannya juga menyiapkan pembangunan waduk di lima daerah, yaitu tiga waduk di Jawa Timur (Ponorogo, Bojonegoro, Pacitan) serta dua di Jawa Tengah (Wonogiri dan Karanganyar). (bas)
