JAKARTA -- Omzet makanan dan minuman (mamin) olahan pada kuartal I/2013 diperkirakan mencapai Rp152 triliun seiring meningkatnya jumlah penduduk dan stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional.
Adhi S. Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), mengatakan raihan tersebut memberikan kontribusi 20% dari target tahun ini yang diprediksi mencapai Rp760 triliun.
"Untuk triwulan I bisa menikmati sekitar 20% dari total setahun. Pertumbuhan dipacu oleh peningkatan konsumsi dalam negeri dan penambahan jumlah populasi, ditopang perekonomian," katanya, Selasa (11/2).
Dia menuturkan penaikan harga jual 10% - 15% yang dipicu penaikan upah buruh, tarif dasar listrik, dan gas pada bulan lalu diyakini tidak akan menekan kinerja industri mamin di dalam negeri.
Produsen, lanjutnya, mengaku tidak mampu menanggung lonjakan biaya produksi. Sebagai antisipasi, tutur Adhi, pengusaha masih diberikan waktu sebulan untuk bersiap menghadapi penaikan harga jual.
Selain itu, pihaknya memproyeksikan nilai impor mamin pada tahun ini mencapai sekitar US$7 miliar, naik sekitar 10% dibandingkan tahun lalu yang nilainya diprediksi mencapai US$6 miliar.
"Ekspor mamin olahan masih terbilang rendah dengan pertumbuhan lambat sekitar 4%. Akibatnya, trade balance produk mamin olahan Indonesia masih defisit," ujarny
Rp125 Triliun untuk MAKANAN & MINUMAN Kuartal I
JAKARTA -- Omzet makanan dan minuman (mamin) olahan pada kuartal I/2013 diperkirakan mencapai Rp152 triliun seiring meningkatnya jumlah penduduk dan stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional. Adhi S. Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
44 detik yang lalu
Target Harga ACES Jelang Rebranding Merek Baru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Menperin Segera Panggil Apple, Desak Bangun Pabrik di Indonesia
1 jam yang lalu