JAKARTA- Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono menjelaskan pihak konsorsium perlu memperhatikan integrasi dan keterjangkauan masyarakat dalam pembangunan monorel.
"BUMN konsorsium perlu memperhatikan 4 K yaitu: keterpaduan, keterjangkauan, kecepatan konstruksi dan kesinambungan," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/2).
Bambang menjelaskan konsorsium pembangunan monorel harus memperhatikan resiko finansial pembangunan monorel.
Dia mengungkapkan pembangunan monorel harus terintegarsi dengan moda transportasi lain dan sesuai dengan masterplan pembangunan moda transportasi.
Menurtunya jika harga tiket monorel terjangkau maka akan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Dia menambahkan pihak konsorsium juga perlu memperhatikan rencana tata ruang dan tata wilayah pembangunan monorel sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Deputi Bappenas bidang sarana dan prasarana Edi Priyatna menjelaskan pihak BUMN konsorsium perlu memperbesar konsorisium BUMN monorel karena pembiayaan monorel tidak menggunakan skema kerja sama pemerintah swasta.
Dia juga meminta waktu pembangunan yang diusulkan oleh konsorsium selama 3 tahun harus dipersingkat menjadi 1 tahun.
Tahap I: 52.126 km terdiri dari
- Line 1A: Bekasi Timur-Cawang (18.138 km)
- Line 1B: Cibubur-Cawang (13.728 km).
- Line 2 : Cawang-Kuningan (11.690 km)
- Line 3 : Palmerah-Kuningan (8.570 km)
Tarif sekitar Rp10.000-Rp15.000, terdiri dari:
- Bekasi Timur-Cawang Rp15.000
- Cibubur-Cawang Rp15.000
- Cawang-Kuningan Rp10.000
Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Februari 2013