Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR GARAM: KKP Minta Distop, Produksi Petani Surplus

SURABAYA --Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad meminta Kementerian Perdagangan untuk menghentikan importasi garam, karena produksi garam rakyat 2012 mengalami surplus.Kami

SURABAYA --Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad meminta Kementerian Perdagangan untuk menghentikan importasi garam, karena produksi garam rakyat 2012 mengalami surplus.

"Kami sudah mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan untuk melalukan stop importasi garam konsumsi sebabi produksi garam rakyat pada tahun 2012 sudah surplus 1,5 juta ton," katanya di hadapan ratusan petani garam se-Jatim di Surabaya, Rabu (30/1).

Saat mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C.Sutardjo, untuk menjadi pembicara utama dalam lokakarya nasional dan pembukaan rapat koordinasi pengurus Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur, ia menjelaskan Peraturan Menteri Perdagangan No. 58/2012 tentang Ketentuan Impor Garam seharusnya mengakomodasi kepentingan petani.

"Caranya, pemerintah tidak perlu memberi izin importasi garam konsumsi, sedangkan importasi garam industri harus dengan syarat importir menyerap garam rakyat dengan menaikkan kualitas dari kw-3 ke kw-2 atau kw-1 melalui pengelolaan dengan teknologi yang sangat sederhana," katanya.

Menurut  Sudirman, bila kualitas garam rakyat dapat ditingkatkan, maka perkiraan paling sial adalah stok garam akan bertambah hampir 1 juta ton dari 1,5 juta ton garam yang surplus pada tahun ini dengan kualitas masih rendah, sehingga impor garam akan dapat dicegah penyerapan garam rakyat yang sudah kualitasnya sudah sesuai harapan industri. (Antara/if)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper