Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR ROTAN: Diprediksi Tumbuh 25%

JAKARTA--Ekspor produk rotan tahun ini diproyeksi US$250 juta atau naik sekitar 25% dibandingkan dengan tahun lalu senilai US$200 juta didorong oleh melonjaknya permintaan dan efek positif pemberlakuan kebijakan pelarangan eskpor bahan baku rotan.

JAKARTA--Ekspor produk rotan tahun ini diproyeksi US$250 juta atau naik sekitar 25% dibandingkan dengan tahun lalu senilai US$200 juta didorong oleh melonjaknya permintaan dan efek positif pemberlakuan kebijakan pelarangan eskpor bahan baku rotan.

Sunoto, Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), mengatakan pengaturan tata niaga rotan melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 35,36, dan 37 Tahun 2011 membawa manfaat bagi pengusaha rotan domestik.

“Pasokan rotan di dalam negeri sejauh ini aman. Apalagi setelah ada kebijakan penutupan ekspor rotan ke luar negeri. Pemberlakuan aturan tersebut sangat tepat,” katanya kepada Bisnis, Senin (28/1/2013).

Menurutnya, pemberlakuan aturan tersebut dapat meningkatkan daya saing produk rotan di dalam negeri karena beberapa negara pengekspor produk rotan seperti China dan Jepang mulai kesulitan mendapatkan bahan baku.

Hal ini, lanjutnya, disebabkan selama ini kedua negara tersebut menerima pasokan bahan baku dari Tanah Air yang merupakan produsen utama rotan di dunia dengan 90% tumbuhan rotan global barada di Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan.

“Kapasitas produksi rotan sekitar 150.000 ton, sekitar 60% disumbangkan Sulawesi,” katanya.

Abdul Sobur, Sekretaris Jendral AMKRI, mengatakan pada tahun lalu nilai ekspor rotan ke kawasan utama seperti Eropa dan Amerika Serikat tumbuh mencapai 100% dari realisasi pada 2011 yakni senilai US$100 juta.

Data Laporan Surveyor (LS) memperlihatkan nilai ekspor rotan pada tahun lalu terutama disumbangkan produk furniture senilai lebih dari US$118,532 juta, atau lebih tinggi dari nilai eskpor pada 2011.

Dia menjelaskan pemberlakuan peraturan tata niaga rotan tersebut membuka kembali peluang industri rotan domestik untuk mengekspor produk rotan ke pasar Eropa dan dapat merambah pasar baru di China.

“Kami melihat jika ekonomi global dapat terus membaik, maka industri rotan akan dapat tumbuh semakin baik,” ujar Sunoto.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper