Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GANGGUAN DISTRIBUSI: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

JAKARTA – Antisipasi menghadapi potensi gangguan distribusi telah disiapkan, menyusul perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang menyebutkan cuaca buruk berlangsung hingga pekan ketiga Februari.

JAKARTA – Antisipasi menghadapi potensi gangguan distribusi telah disiapkan, menyusul perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang menyebutkan cuaca buruk berlangsung hingga pekan ketiga Februari.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya menjalin komunikasi terpadu dengan pelaku usaha untuk mengantisipasi gangguan distribusi akibat cuaca buruk hingga empat pekan mendatang.

“Komunikasi hotline terus dilakukan antara pelaku usaha dan pemerintah. Info dari pemerintah terus di-update dan disampaikan ke pelaku usaha. Begitu juga sebaliknya dengan pengusaha,” katanya hari ini, Selasa (22/1).

Pihaknya juga menjamin pasokan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada kondisi aman mengingat pelaku usaha diminta untuk menyiagakan pusat distribusi (distribution center) barang pokok yang mereka miliki di berbagai wilayah.

Pelaku usaha, lanjut Bayu, menjanjikan jarak tempuh normal antara pusat distribusi ke titik manapun di Indonesia sekitar 6-12 jam.

Namun, jika banjir memutus akses jalan, maka pengangkutan dilakukan melalui jalan memutar, jalur laut atau udara dengan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan.

“Barang pokok ini tentunya bermacam-macam. Tidak hanya makanan, tetapi juga susu bayi, popok, pembalut, selimut dan lain-lain,” tuturnya.

Kerjasama dengan pelaku usaha juga dilakukan melalui dua pendekatan, yakni bantuan sosial dan pasar murah.  Jika terjadi bencana, pemerintah bersama pelaku usaha akan memberikan bantuan sosial berupa bahan pokok secara gratis.

Namun, jika cuaca buruk sebatas menimbulkan hambatan distribusi, maka pelaku usaha bersama pemerintah menggelar pasar murah.

“Seperti di beberapa tempat di Jakarta, masyarakat masih mengungsi. Mereka sebetulnya punya uang, tapi tidak bisa membeli karena akses jalan tergenang banjir. Ada yang bisa beli, tapi harganya mahal. Saat itulah, barang akan dikirim dari distribution center, dijual dengan harga normal,” jelasnya.

Pihaknya mendapat laporan, dari 153 pasar di bawah PD Pasar Jaya, 43 pasar sempat dilanda banjir dengan ketinggian air 10-80 cm. Dua pasar sempat tidak berfungsi, yakni Pasar Muara Angke dan Pasar Teluk Gong, tetapi saat ini sudah beraktivitas seperti semula. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper