Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTAMINA & PLN: Perjanjian regasifikasi LNG diteken

JAKARTA:  Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement) regasifikasi LNG untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit PLN di Arun dan Medan.Adapun biaya jasa regasifikasi Arun diperkirakan sekitar US$1,2-US$1,6

JAKARTA:  Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement) regasifikasi LNG untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit PLN di Arun dan Medan.

Adapun biaya jasa regasifikasi Arun diperkirakan sekitar US$1,2-US$1,6 per MMbtu.
 
Dalam HoA tersebut, Pertamina dan PLN menyepakati jasa regasifikasi LNG untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PLN di wilayah Aceh dan Medan.

Fasilitas regasifikasi akan dibangun dengan memanfaatkan fasilitas kilang LNG Arun menjadi terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG.
 
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto mengatakan FSRU Arun akan beroperasi pada pertengahan tahun 2014.

Adapun investasi dari revitalisasi kilang LNG Arun menjadi terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG adalah sekitar US$80 juta.
 
"Setalah HoA ini, Final Investment Decision (FID) bisa dilakukan. Sekitar Juni 2014 sudah bisa on stream," kata Hari di sela-sela acara International Indonesia Gas Conference and Exhibition 2013 di JCC, Senin (21/1/2013).

Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Utama Pertama Karen Agustiawan dan Direktur Utama PLN Nur Pamudji, serta disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik dan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.

Pengembangan fasilitas eks PT Arun NGL tersebut seiring dengan akan berakhirnya kontrak jual beli LNG pada tahun 2014. Kemudian, menurunnya pasokan gas ke industri di wilayah Aceh, serta belum adanya sumber gas yang prospektif di sekitar Arun.
 
Dengan memanfaatkan alokasi LNG yang diperoleh PLN dari kilang LNG Tangguh - Papua sejumlah 1 juta ton per-tahun (105 MMscfd), maka kebutuhan gas untuk pembangkit listrik PLN Aceh dan Medan dapat dipenuhi.
 
"Memang belum terpenuhi semuanya, tapi bisa mulai dilakukan," tambah Hari. Adapun kapasitas menjadi terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG sekitar 200 MMscfd.   (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif
Sumber : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper