Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR JAKARTA: Pabrik & diler otomotif stop operasi, pasokan komponen terganggu

JAKARTA—Banjir yang mengganggu aktivitas usaha sejumlah pabrik dan diler otomotif di wilayah Jakarta dan sekitarnya dikhawatirkan akan menghambat pencapaian target penjualan 1,1 juta mobil pada tahun ini.Johnny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri

JAKARTA—Banjir yang mengganggu aktivitas usaha sejumlah pabrik dan diler otomotif di wilayah Jakarta dan sekitarnya dikhawatirkan akan menghambat pencapaian target penjualan 1,1 juta mobil pada tahun ini.

Johnny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), mengatakan bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah pabrik dan diler otomotif tak bisa beroperasi.

Selain itu, terganggunya pasokan komponen dari sejumlah pabrik yang terkena banjir serta tertutupnya akses transportasi karyawan menuju lokasi kerja membuat aktivitas industri otomotif tidak berjalan seperti seharusnya.

“Ya mungkin [akibat banjir] akan mengurangi sedikit pencapaian target [penjualan mobil nasional], tapi jumlahnya berapa kami belum hitung,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/1).

Menurut Johnny, untuk mengejar ketertinggalan produksi akibat banjir, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) bisa menggenjot di pertengahan tahun.

Sejauh ini, Gaikindo masih mengumpulkan data dan laporan dari para pelaku industri otomotif sehingga Johnny belum bisa mengestimasi total kerugian akibat bencana banjir.

“Harapan kami masalah banjir segera bisa ditanggulangi. Banyak wacana yang sudah beredar, seperti membangun kanal-kanal, waduk-waduk, dan intinya dalam pembangunan harus memerhatikan sistem drainase,” tuturnya.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) tersebut menambahkan tren permintaan sport utility vehicle (SUV) yang meningkat belakangan ini merupakan gambaran dari kebutuhan konsumen akan kendaraan masa depan yang aman dari banjir.

“Demand itu sudah lama [bergeser] sejak pengalaman banjir dulu. Banyak yang berminat terhadap SUV, trennya sekarang sudah kesana,” tandasnya.

Sebelumnya, Gaikindo memperkirakan pertumbuhan industri otomotif pada tahun ini akan stagnan di kisaran 1,1 juta unit, seperti pencapaian tahun lalu.

Sejumlah faktor yang disinyalir bakal menghambat penjualan kendaraan, a.l. penerapan aturan uang muka pembiayaan syariah, kenaikan upah minimum tenaga kerja, kenaikan tarif dasar listrik dan wacana pembatasan BBM bersubsidi.

Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo, menjelaskan proyeksi pasar otomotif nasional tersebut belum memerhitungkan peluang pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC), yang bisa mencapai 100.000 unit sepanjang tahun ini.

“Proyeksi Gaikindo penjualan mobil 1,1 juta unit [pada 2013] itu belum memperhitungkan pasar LCGC, sedangkan proyeksi Frost & Sullivan 1,2 juta unit itu dengan LCGC. Jadi kalau aturannya keluar cepat bisa ada produksi dan penjualan LCGC 100.000 unit,” terangnya, Kamis (14/1). (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper