Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERETA API: KAI Commuter Jabodetabek beli KRL bekas di Jepang

JAKARTA- PT KAI Commuter Jabodetabek, anak usaha PT Kereta Api Indonesia membutuhkan 1.000 unit kereta rel listrik hingga 2019, dan pada tahun ini hanya membeli 180 unit kereta bekas dari Jepang.

JAKARTA- PT KAI Commuter Jabodetabek, anak usaha PT Kereta Api Indonesia membutuhkan 1.000 unit kereta rel listrik hingga 2019, dan pada tahun ini hanya membeli 180 unit kereta bekas dari Jepang.

“Idealnya setiap tahun lebih dari 180 unit hingga 2019, tetapi karena kami membeli kereta bekas dari Jepang, jadi tergantung ketersediaan kereta disana,” kata Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Ignasius Tri Handoyo, Senin (7/1/2013).

Dia menjelaskan karena keterbatasan persediaan kereta di Jepang, pada 2013 pihaknya hanya bisa mendatangkan 180 unit kereta rel listrik (KRL) yang akan digunakan untuk menambah kapasitas angkut para commuter di Jabodetabek.

Berdasarkan Perpres No.83/2011, PT KAI melalui PT KCJ ditugaskan agar KRL dapat mengangkut 1,2 juta penumpang per hari pada 2018. Pada saat ini, KCJ mengangkut 450.000 penumpang per hari dengan 541 perjalanan KRL.

Manajer Komunikasi KAI Commuter Eva Chairunisa menargetkan KRL bekas asal Jepang sudah sampai ke Jakarta secara bertahap mulai pertengahan 2013.


Eva menambahkan untuk harga per unit KRL bekas dari Jepang hanya membutuhkan Rp1 miliar. "Harga per unit atau per gerbong itu kisarannya hanya Rp1 miliar. Kami akan mulai mendatangkannya pada pertengahan 2013 secara bertahap seperti pada tahun lalu,” ucapnya.

Eva menjelaskan pada 2012 pihaknya mendatangkan 90 unit KRL, sehingga sejak 2008, hingga kini KAI Commuter telah mendatangkan 308 unit KRL dan pada saat in pihaknya sudah mengoperasikan 600-an unit KRL. Sehingga pada 2019 dapat memenuhi kebutuhan armada sebanyak 1.440 unit.

Dia menjelaskan soal pajak ini, sebenarnya sudah diupayakan untuk diminta pembebasan karena kereta yang didatangkan fungsinya untuk pelayanan publik, sehingga nantinya akan memengaruhi harga tiket kepada penumpang. “Namun, hingga kini kami belum mendapat persetujuan bebas pajak untuk mendatangkan KRL dari Jepang, mungkin karena KCJ bukan BUMN ya,” kata Eva.(msb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Berliana Elisabeth S.

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper