Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN-P 2012: Pemerintah Proyeksikan Silpa Rp25 Triliun-Rp27 Triliun

JAKARTA: Pemerintah memproyeksikan nominal sisa lebih pembiayaan (Silpa) APBN-P 2012 berada pada kisaran Rp25 triliun--Rp27 triliun atau sekitar 1,7% dari total belanja negara.Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penyerapan

JAKARTA: Pemerintah memproyeksikan nominal sisa lebih pembiayaan (Silpa) APBN-P 2012 berada pada kisaran Rp25 triliun--Rp27 triliun atau sekitar 1,7% dari total belanja negara.Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penyerapan belanja negara hingga akhir tahun diproyeksi mencapai 96--97% dari pagu Rp1.548,3 triliun."Dari Rp1500 triliun yang kita belanjakan, itu mungkin SAL (saldo anggaran lebih) hanya Rp25 triliun, maksimal Rp27 triliun, artinya belanja terserap sekitar 97%," ujar Hatta di kantornya, Kamis (27/12/2012).Adapun per 20 Desember 2012 penyerapan tercatat baru mencapai Rp1.375,8 triliun atau 88,9% dari pagu. Kendati demikian, Hatta optimistis pencairan anggaran hingga akhir tahun akan terdorong oleh realisasi subsidi BBM yang membengkak puluhan triliun."Jangan lupa, baru dihantam subsidi BBM saja sudah sekian triliun. Ini akan menggenjot kenaikan belanja, walau kita sayangkan mengapa belanjanya ke subsdi itu tinggi sekali," katanya.Hingga 20 Desember, pemerintah telah mengucurkan anggaran sebesar Rp186,7 triliun untuk membayar subsidi BBM. Anggaran tersebut mencapai 135,9% dari pagu yang dialokasikan dalam APBN-P 2012, yakni Rp137,4 triliun. Proyeksi realisasi subsidi BBM Januari-Desember 2012, kata Hatta, mencapai Rp211,9 triliun.Berdasarkan data Tim Evaluasi dan Percepatan Penyerapan Anggaran, realisasi defisit per 20 Desember sebesar Rp128,2 triliun atau 1,55% dari PDB. Realisasi ini lebih rendah dari target defisit APBN-P 2012, yakni 2,23% dari PDB atau senilai Rp190,1 triliun.Hatta juga optimistis belanja modal bisa terserap lebih dari 80%. Menurutnya, terdapat gap antara realisasi pencairan anggaran dengan realisasi proyek di lapangan."Memang belanja modal, kita tidak terlalu happy. Timing-nya tidak begitu baik, mestinya kuartal I, II, III, IV itu proposional terbelanjakan, sehingga memberikan momentum yang baik," ujarnya.Menurut Hatta perbaikan belanja modal harus dilakukan dari tiga sisi, yakni persiapan proyek, mekanisme lelang dan sanggah banding, serta skema pencairan anggaran.Terkait Silpa 2012, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan realisasi belanja negara lebih baik dari tahun lalu, namun penerimaannya diproyeksi tidak optimal. Pada tahun lalu realisasi Silpa mencapai Rp39 triliun, akibat rendahnya penyerapan belanja Kementerian/Lembaga. (bas)"Kalau (silpa 2012) lebih rendah, iya. Masih ada silpa tapi lebih rendah. Nanti saja lah kan masih bergerak sampai tanggal 31 Desember," ujarnya. (bas) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper