JAKARTA-Pemerintah mendata sejumlah 221 koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa keuangan syariah akan bersinergi pada program kerja sama usaha antar koperasi yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Konsep kerja sama usaha antar koperasi (JKUK) diadopsi dari generik model Apex Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jumlah koperasi simpan pinjam (KSP) dan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) yang bersedia bergabung masih dari 7 provinsi.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan jumlah itu cukup mengejutkan karena respon yang diberikan oleh KSP/KJKS cukup besar untuk bergabung dalam wadah tersebut.
”Sebab ini merupakan langkah awal dari rencana, namun mereka ternyata sangat antusias menangkap inisiatif pemerintah menciptakan kerja sama antar koperasi,” katanya kepada Bisnis hari ini (19/12).
Provinsi yang memberi respons membentuk jaringan itu adalah Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali. Dari 221 KSP/KJKS yang terdata, 25 unit KSP serta 106 KJKS positif dan sepakat membentuk JKUK.
Menurutnyai, Bank Indonesia selaku penguasa otoritas jasa keuangan di Indonesia menyambut baik replikasi generik modek Apex BPR untuk diimplementasikan pada pembentukan JKUK dari KSP/KJKS.
”BI menyatakan bersedia memberikan bantuan teknis dan pengalaman (sharing experience) untuk menyusun dan mengimplentasikan JKUK dengan perbankan yang juga telah bersedia,” katanya.
Rincian KSP/KJKS yang menyatakan berkeinginan membentuk JKUK yakni Sumbar (23), Jabar (24), Jateng (15), Jatim (23), Yogyakarta (21), Bali (25). (yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
