Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIR MINUM DALAM KEMASAN: Konsumsi Meningkat, investasi Tumbuh 10%

JAKARTA—Meningkatnya konsumsi air minum dalam kemasan di dalam negeri setiap tahun membuka peluang peningkatan investasi asing dan lokal pada sektor tersebut.Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada periode Januari—September 2012

JAKARTA—Meningkatnya konsumsi air minum dalam kemasan di dalam negeri setiap tahun membuka peluang peningkatan investasi asing dan lokal pada sektor tersebut.Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada periode Januari—September 2012 penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor makanan dan minuman mencapai Rp7,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) sektor tersebut mencapai US$1,12 juta.Sementara itu, data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) menunjukkan investasi pada sektor industri air minum dalam kemasan (AMDK) tumbuh 10% per tahun.Pada 2010, investasi sektor tersebut mencapai sekitar Rp1,4 triliun dan naik 10% menjadi Rp1,56 triliun pada 2011.Ketua Umum Aspadin Hendro Baroeno mengatakan peningkatan investasi di sektor itu ditopang penaikan konsumsi dan produksi air minum dalam kemasan.“Dengan proyeksi pertumbuhan produksi air minum dalam kemasan pada 2011 sebesar 15,67%, artinya pertumbuhan investasi juga diperkirakan bisa lebih dari 10% per tahun,” kata Hendro kepada Bisnis, Rabu (19/12).Menurutnya, konsumsi AMDK masih akan terus meningkat beberapa tahun yang akan dating karena didorong penambahan jumlah penduduk di Indonesia dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi air minum yang baik.Selain itu, masyarakat juga semakin banyak memilih mengonsumsi AMDK dibandingkan dengan air minum biasa karena dinilai lebih praktis.Konsumsi AMDK di dalam negeri diprediksi mencapai sebanyak 21,78 miliar liter pada 2013 atau tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun ini 19,8 miliar liter.“Realisasi konsumsi masih sejalan dengan target hingga November lalu,” katanya.Dia mengemukakan konsumsi AMDK terbesar berada di Pulau Jawa yang berkontribusi 40% dari total konsumsi karena sejalan dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Sementara itu, 60% lainnya tersebar di sejumlah pulau luar Jawa, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lainnya. (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper