JAKARTA: Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Pengelolaan Utang akan melakukan sinkronisasi agar penerbitan obligasi negara tidak menimbulkan cash mismatch dan justru membentuk dana idle.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Agus Suprijanto mengatakan penerbitan surat berharga negara (SBN) harus disesuaikan dengan pola masuknya setoran pajak dan penerimaan negara yang lain ke kas negara.
"Supaya jangan sampai penerbitan SUN itu pada saat-saat kita tidak butuh kas, jadi idle dia. Jadi antara cash management dengan debt management harus saling koordinasi," ujarnya di Kemenkeu, Kamis (13/12/2012).
Menurutnya, saat setoran pajak banyak masuk ke kas negara, Ditjen Pengelolaan Utang dapat mengerem penerbitan SUN.
Selain pertimbangan itu, penerbitan SBN harus mempertimbangkan pola realisasi belanja negara.
"Kalau lagi deras-derasnya cash masuk, jangan terbitkan dulu. Nanti kalau belanja mulai banyak, baru issue," katanya. (ra)