JAKARTA: Pertumbuhan penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 28% tidak mampu mendongkrak total setoran pajak yang diperkirakan meleset, hanya 90% dari target APBN-P 2012.Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengatakan hingga akhir November 2012 setoran PPN naik 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasinya mencapai Rp290,6 triliun atau 86,5% dari target Rp336,1 triliun."PPN kita lumayan, tumbuhnya cukup oke. Tapi tidak bisa menutupi turunnya sektor pertambangan dan industri pengolahan, karena PPN ini juga besar," ungkapnya, Kamis (13/12/2012).Menurut Fuad, krisis global menurunkan penerimaan industri sektor pertambangan dan manufaktur akibat lesunya permintaan, serta penurunan harga dan produksi."Di akhir Desember ini banyak sekali perusahaan yang mengaku revenue-nya turun karena dampak dari krisis global," ujarnya.Selain itu, ketidakpastian ekonomi global yang menekan kinerja dunia usaha juga memengaruhi penerimaan pajak penghasilan (PPh) yang tercatat hanya mampu tumbuh 7%. Realisasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan PPh tahun lalu, yakni sebesar 20%.Data Ditjen Perbendaharaan mengungkapkan setoran PPh hingga 30 November 2012 tercatat sebesar Rp413,5 triliun atau 80,5% dari target Rp513,7 triliun."Itu kita lagi berjuang keras agar shortfall-nya tidak terlalu besar. Itu yang lagi kita usahakan," kata Fuad.Secara umum, penerimaan pajak sudah mencapai 81,95% dari target APBN-P 2012 Rp885 triliun. Nominalnya per 30 November sudah mencapai Rp725,3 triliun."Sektor yang tumbuh banyak yang elastisitas pajaknya rendah. Kalau sektor tambang kan elastisitasnya besar, marginnya besar, sehingga kalau tumbuh penerimaan pajaknya besar," tuturnya.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo sebelumnya mengaku optimistis penerimaan pajak bisa mencapai lebih dari 90% pada akhir tahun ini."Pajak ini masih kita kejar. Saya meyakini di atas 90% akan kita capai," kata Agus.Tahun lalu, capaian penerimaan pajak hanya terdeviasi 2,76% dari target APBN-P 2011. Ditjen Pajak mencatat setoran pajak hingga akhir 2011 mencapai Rp742,63 triliun atau 97,24% dari target APBN-P 2011, yakni Rp763,70 triliun.Fuad menambahkan sensus pajak yang digelar sejak April tahun ini belum mampu menggenjot penerimaan pajak. Meski ada tambahan 2 juta wajib pajak baru, setorannya diproyeksi baru masuk ke kas negara pada 2013."Sensus ini kan baru, belum bisa menutup untuk tahun ini. Saya akan dorong ke sana ekstensifikasi supaya bisa dorong penerimaan pajak secara signifikan," tutur Fuad. (bas)
PENERIMAAN PAJAK PER 30 NOVEMBER
Keterangan | Target APBN-P 2012 (Rp triliun) | Realisasi per 30 November 2012 (Rp triliun) | % |
Pajak Penghasilan | 513,7 | 413,5 | 80,5% |
- Migas | 67,9 | 73,7 | 108,5% |
- Nonmigas | 445,7 | 339,8 | 76,2% |
PPN | 336,1 | 290,6 | 86,5% |
PBB | 29,7 | 17,4 | 58,5% |
Pajak lainnya | 5,6 | 3,8 | 67,5% |
Total | 885,0 | 725,3 | 81,9% |
Sumber: DItjen Perbendaharaan, Kemenkeu.