BATAM--Minimnya dukungan untuk usaha kecil dan menengah di kawasan FTZ Batam dinilai karena belum adanya pengembangan pusat riset kelompok industri itu.
Vice President Public Sector Practice Frost & Sullivan Shivaji Das mengatakan Kota Batam mesti membangun pusat riset termasuk inkubator UKM untuk mendukung dan menghasilkan ide serta inovasi agar sektor UKM bisa tumbuh dengan konsep baru.
"Batam perlu mengembangkan Small Medium Enterprises (SMEs) dengan pusat riset atau Center of Excellence. Fasilitas itu akan menghasilkan ide dan inovasi bagi sektor ini untuk muncul dan tumbuh banyak," tuturnya di Batam, Kamis (13/12/2012).
Menurutnya, fasilitas itu nantinya tidak hanya terbatas melakukan riset tapi juga akan membuat komponen-komponen ide dan inovasi yang menghasilkan konsep bagi sektor UKM.
Setelah memiliki konsep, Center of Excellence akan meningkatkan kapasitas usaha yang baru hingga bisa menghasilkan konsep green techonology yang saat ini tengah populer di kalangan industri global.
"Beberapa target yang kami hasilkan dari kajian kami untuk Batam, adalah meningkatkan produktifitas SMEs. Dengan Center of Excellence akan menjadi wadah agar membantu mereka mengembangkan usahanya," tuturnya.
Pengembangan sektor UKM, lanjut dia, perlu dilakukan saat ini mengingat kontribusinya terhadap perekonomian negara maju sudah mencapai 50%.
Sementara untuk negara menengah sektor UKM rata-rata memberi kontribusi hingga 40%.
Namun, menurut Frost and Sullivan, kontribusi sektor UKM terhadap perekonomian Batam masih sangat minim.
"Sangat disayangkan di Batam hanya sekitar 10% kontribusi SMEs. Batam juga perlu incubator untuk mengembangkan dan mempromosikan SMEs agar mengurangi ketergantungan dengan investor khususnya Singapura," paparnya.(k17/k59)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel