JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sulit mencapai target 6,8% pada tahun depan jika proyek infrastruktur yang selama ini digadang-gadangkan belum juga teralisasi.Analis Ekonomi Samuel Grup Lana Soelistianingsih memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai di level 6,3% yang didorong dari sektor konsumsi dan investasi. Konsumsi dinilai menjadi kekuatan terbesar PDB mengingat penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa serta pertumbuhan kelas menengah."Kalau infrastruktur teralisasi mungkin bisa 6,8%, tapi tampaknya masih sulit, belum ada perbaikan, dan lambat (realisasi infrastruktur) sehingga kami hanya menargetkan 6,3% dengan mengandalkan konsumsi dan investasi yang menyumbang 90% dari PDB," ujarnya dalam Investor Gathering PT Samuel Aset Manajemen, Rabu (12/12).Namun bika rencana proyek MP3EI bisa terlaksana dengan baik, menurutnya hal tersebut akan menjadi bonus pertumbuhan ekonomi."Rencana MP3EI merupakan pendongkrak kesempatan mengakselerasi ekonomi tumbuh lebih cepat walau perbaikan masih diperlukan," tuturnya.Pasalnya, total dana yang dibutuhkan cukup besar hingga Rp4000 triliun, dan didukung adanya UU Pengadaan Lahan serta PP yang mengaturnya dengan rencana penerapan pada awal 2013.Sementara untuk tingkat inflasi, dia memperkirakan ada dikisaran 4,5% hingga 5,5% dengan pertimbangan tanpa kenaikan BBM, namun telah memperhitungkan kenaikan Taif Dasar Listrik (TDL) sekitar 0,2% hingga 0,3%, dan Upah Minimum Provinsi (UMP).Nilai tukar rupiah pun diperkirakan akan menguat di angka Rp9.100 hingga Rp9.200 dengan suku bunga bank yang masih stabil dikisaran 5,5% hingga 5,75%. (Bsi)
PROYEKSI EKONOMI 2013: Target pertumbuhan 6,8% sulit terealisasi
JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sulit mencapai target 6,8% pada tahun depan jika proyek infrastruktur yang selama ini digadang-gadangkan belum juga teralisasi.Analis Ekonomi Samuel Grup Lana Soelistianingsih memperkirakan pertumbuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhina Wulandari
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

13 menit yang lalu
Dunia Siaga Aksi Balasan Iran Usai AS Gempur Fasilitas Nuklir

1 jam yang lalu
OPINI : Di Balik Penerbitan Obligasi Bank
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
