Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS JAGUNG: Masih Swasembada, Impor Hanya 1,8 Juta Ton

JAKARTA:  Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi impor jagung pada tahun ini hanya mencapai 1,8 juta ton, turun 41% dibandingkan dengan tahun lalu 3,14 juta ton.Padahal, Kementerian Pertanian mengharapkan impor jagung tahun ini hanya

JAKARTA:  Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi impor jagung pada tahun ini hanya mencapai 1,8 juta ton, turun 41% dibandingkan dengan tahun lalu 3,14 juta ton.Padahal, Kementerian Pertanian mengharapkan impor jagung tahun ini hanya 1,5 juta ton saja. Kementan telah meminta kepada importir jagung yang sebagian besar merupakan industri pakan ternak, agar impor jagung tahun ini hanya 1,5 juta ton.Ketua Umum GPMT Sudirman mengatakan impor jagung tahun ini diprediksikan mencapai 1,8 juta ton. Sebanyak 99% impor jagung itu, katanya, untuk keperluan bahan baku industri pakan ternak."Kemungkinan impor jagung sampai akhir tahun ini 1,8 juta ton. Dengan impor jagung 1,8 juta ton, maka hanya 10% dari produksi di dalam negeri yang diprediksikan mencapai 18 juta ton. Artinya masih swasembada jagung, karena impor hanya 10%," ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/12/2012).Pemerintah menyatakan sesuai dengan kesepakatan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak, Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Produk Pertanian serta Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, maka impor jagung Januari-Desember 2012 hanya 1,5 juta ton.Sudirman menuturkan impor jagung tahun ini lebih rendah disebabkan produksi jagung di dalam negeri sepanjang tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.Sementara itu, realisasi impor jagung pada Januari-September baru mencapai 1,2 juta ton. Di sisi lain, pemerintah mengharapkan impor jagung tahun ini hanya 1,5 juta ton. Pemerintah memberikan aloaksi impor jagung pada Oktober-Desember 2012 sebanyak 300.000 ton, sehingga keinginan impor jagung 2012 1,5 juta ton dapat tercapai.Dia menilai alokasi impor jagung pada Oktober-Desember tahun ini sebanyak 300.000 ton terlalu kecil. "Untuk aman mungkin perlu tambahan 500.000 ton [bukan 300.000 ton] seperti kuota."Sudirman menjelaskan permintaan tambahan alokasi impor jagung itu disebabkan realisasi produksi pakan ternak lebih besar dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebelumnya.Jumlah pabrik pakan ternak di Tanah Air sebanyak 68 pabrik dengan total kapasitas produksi 18,5 juta ton. Produksi pakan ternak pada tahun ini diprediksikan 13,8 juta ton naik dibandingkan dengan tahun lalu 12,7 juta ton.Selama ini, impor jagung didatangkan dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, Brasil, Aregntina, dan Thailand. Persoalan transportasi di dalam negeri juga membuat pelaku usaha lebih memilih impor, selain faktor lainnya seperti jagung lokal yang posisinya tersebar di berbagai wilayah, sehingga sulit untuk mengumpulkan dalam jumlah banyak. (bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper