MEDAN: Sejumlah kalangan menilai naiknya harga daging sapi di Medan sekitarnya tidak terlepas dari permainan para tengkulak karena berdasarkan data stok sapi di Sumatra Utara cukup sampai akhir tahun.
B. Sihombig, seorang pedagang sapi di Pasar Pringgan Medan sudah beberapa minggu ini merasakan betapa susahnya mendapatkan sapi impor terutama dari Rumah Potong Hewan (RPH) Mabar Medan, milik Pemkot Medan.
"Kami membeli sapi lokal. Tidak ada pasok dari RPH Mabar Medan beberapa hari ini. Semua ini diperkirakan permainan para tengkulak yang tidak mau menjual sapi ke pasar," ujarnya, Kamis (6/12).
Menurut dia, sejumlah pedagang sapi di Medan sudah mogok jualan sejak Senin (3/120 sampai sekarang karena sulit mendapatkan daging sapi dan harganya terus naik. "Kami tidak tahu sampai kapan teman-teman pedagang mogok jualan. Saya jualan untuk mengisi pelanggan saja," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Potong Hewan Mabar Medan Putrama Alkhairi menegaskan langkanya sapi di Sumut tidak terlepas dari permainan pengusaha pengemukan sapi yang tidak mau menjualnya ke pasar. "Para pengusaha yang juga importir itu menahan sapi dikandang. Satu pun tidak ada yang masuk ke RPH Mabar Medan," tuturnya.
Dia mengakui, pada waktu normal setiap hari RPH Medan memotong sapi 20-30 ekor, sedangkan kebutuhan di Kota Medan sekitar 100 ekor per hari.
"Sebagian sapi tersebut dipotong ditempat pemeliharaan para importir dan tidak masuk ke RPH Medan," tuturnya.
Kepala Dinas Peternakan Sumatra Utara Tetty Erlina Lubis mengatakan kelangkaan daging sapi belakangan lebih disebabkan banyaknya petani atau peternak yang menahan penjualan."Peternak pada umumnya masih tradisional yang menjual sapi saat butuh uang atau saat kebutuhan meningkat," katanya.
Menurut Tetty, stok daging di Sumut masih mencukupi minimal untuk satu bulan ke depan. Saat ini, stok sapi dan kerbau di Sumut masing-masing mencapai 541.689 ekor dan 114.289 ekor. Separuh dari angka tersebut dijual ke pasaran dalam bentuk daging dan sisanya tidak bisa dipotong karena betina. Stok daging ini masih ditambah dari impor yang akan masuk lebih dari 3.000 ton dan akan disebar ke beberapa toko modern di Medan. Adapun stok sapi impor yang ada saat ini mencapai 14.900 ekor, sehingga mampu mencukupi kebutuhan daging di Medan, Tanah Karo, Binjai, dan Langkat.
Harga daging sapi saat ini sudah mencapai Rp90.000 per kilogram dan diperkirakan bisa menembus angka Rp100.000 per kg menjelang Natal dan tahun baru.
Seorang ibu rumah tangga Lisna mengaku baru saja belanja daging sapi lokal di Pasar Pringgan dengan harga Rp90.000 per kilogram. "Saya terpaksa membeli karena butuh. Daging sapi lokal lebih keras dan kenyal dibandingkan daging sapi impor," tuturnya.(faa)