Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengingatkan kontraksi ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika Utara pada 2013 bisa berdampak pada membanjirnya produk impor ke Indonesia.
 
Dia menjelaskan dua zona itu selama ini menguasai 50% atau US$30 triliun-US$35 triliun dari total ekonomi dunia sekitar US$70 triliun. 
 
Namun, berbagai kalangan memprediksi Eropa pada tahun depan mengalami kontraksi 1% dan Amerika Utara 1%-2% atau setara dengan penurunan produk domestik bruto (PDB) kedua kawasan sebesar US$300 miliar. 
 
Padahal, permintaan barang dan jasa Eropa dan Amerika Utara selama ini ditutup oleh suplai dari China. Akibat pelemahan ekonomi, permintaan dari kedua zona ekonomi raksasa itu surut sehingga China berupaya mencari pasar alternatif untuk mendistribusikan over produksinya.
 
Indonesia yang memiliki konsumsi domestik yang besar hingga 50%-60% dari PDB tentu menjadi sasaran empuk bagi Negeri Tirai Bambu itu.
 
Bahkan dalam 20 tahun ke depan, akumulasi konsumsi di Indonesia diperkirakan mencapai US$30 triliun-US$36 triliun atau 50%-60% dari akumulasi PDB yang sebesar US$50 triliun-US$60 triliun.
 
"Ini harus sudah diantisipasi ke depan bahwa banjir produk-produk yang datang dari luar negeri akan semakin besar," katanya di Jakarta, Rabu (28/11).
 
Untuk mengantisipasi kondisi itu, pemerintah menerbitkan sejumlah regulasi yang berisi peraturan teknis bagi produk impor.
 
Sebagai contoh, Kemendag telah menerbitkan Permendag No 60/2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Kementerian itu juga dalam waktu dekat akan menerbitkan beleid yang mengatur impor telepon seluler, mainan anak dan pakaian jadi.
 
Selain itu, pemerintah juga gencar menginisiasi tindakan pengamanan perdagangan atau trade remedies. "Kita pakai 'bahasa-bahasa' yang bisa diterima oleh dunia internasional," ujarnya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper