Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DISKRIMINASI REGULASI: Kemenhub kaji ulang kebijakan logistik kapal Ro-ro

JAKARTA: Kementerian Perhubungan akan mengkaji memberi perlakuan yang sama antara kapal Ro-ro dengan kapal kontainer.Namun hingga kini, masih tetap mengawasi persaingan antara kedua jenis moda transportasi laut ini.Selama pelaku usaha kapal roll

JAKARTA: Kementerian Perhubungan akan mengkaji memberi perlakuan yang sama antara kapal Ro-ro dengan kapal kontainer.Namun hingga kini, masih tetap mengawasi persaingan antara kedua jenis moda transportasi laut ini."Selama pelaku usaha kapal roll on roll off (Ro-ro) dan kapal kontainer masih bertindak sesuai regulasi, kami belum ambil tindakan untuk mengatur lebih jauh," kata Plt Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Leon Muhammad kepada Bisnis, Kamis (8/11/2012) siang.Dia menambahkan memang kapal Ro-ro mendapat subsidi bahan bakar karena mengangkut penumpang dan kendaraan yang dikendarai oleh pengendara.Sebagian kapal Ro-ro dipakai dilintasan penyeberangan yang di bawah naungan Ditjen Perhubungan Darat dan sebagian melayani pelayaran laut untuk mengangkut orang dan kendaraan yang dikemudikan orang."Barang yang diangkut kapal Ro-ro itu merupakan barang yang ada di dalam truk yang diangkut kapal. Kapal ini memang fungsinya mengangkut orang dan barang yang dibawa orang dalam kendaraannya," tutur Leon.Menurutnya, regulator akan melihat lagi bagaimana kondisi persaingan usaha antara kapal Ro-ro dengan kapal kontainer ataupun general kargo."Kapal kontainer itu sebenarnya lebih fleksibel mengangkut barang dalam jumlah banyak, dan memang tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi," tuturnya.Leon menambahkan jika nanti diperjalanan ternyata persaingan usaha antara kapal Ro-ro dan kapal kontainer semakin tidak sehat akibat biaya mahal yang disumbang perbedaan bahan bakar, kedepannya akan ditindaklanjuti."Namun untuk mengatur ulang rute kapal Ro-ro sepertinya tidak, karena rute itu yang menentukan adalah pelaku usahanya, mereka yang tahu kebutuhan rute yang mana yang dinilai menguntungkan," tuturnya. (arh)

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper