BANDUNG: PT Astra International Tbk melalui anak usahanya PT Astratel akan menambah kepemilikan konsesi ruas jalan tol sepanjang 140 km dengan total investasi sekitar Rp12 triliun dalam kurun tiga tahun ke depan, terutama dengan mengakuisisi tol Trans Jawa.Chief of Group Treasury and Investor Relation PT Astra International Tbk Iwan Hadiantoro mengatakan penambahan kepemilikan tersebut merupakan salah satu rencana bisnis ke depan untuk semakin fokus mengembangkan usaha di bidang infrastruktur.“Kami akan memperbesar porsi kepemilikan konsesi jalan tol hingga 250 km dari proyek jalan tol yang saat ini sudah ada sepanjang 110 km karena prospek infrastruktur yang semakin membaik,” ucapnya dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2012, Jumat (2/11/2012).Iwan mengatakan perseroan terus melakukan proses evaluasi terhadap ruas-ruas jalan tol Trans Jawa yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Pasalnya, ruas tol Trans Jawa dinilai cukup layak.
“Kami sedang proses evaluasi utamanya untuk ruas Trans Jawa, mudah-mudahan bisa menambah sekitar 140 km lagi,” tuturnya.Menurutnya dana yang disiapkan sebesar Rp12 triliun tersebut disesuaikan dengan besaran investasi yang dikeluarkan perseroan ketika mengakuisis kepemilikan saham ruas jalan tol Kertosono-Mojokerto di Jawa Timur sepanjang 40,5 km dengan nilai akuisis Rp3,5 triliun.“Untuk akuisisi 40,5 km tol di Jatim biayanya Rp3,5 triliun, jadi untuk 140 km bisa sekitar Rp12 triliun.” tuturnya. Namun sayangnya, dia enggan menyebutkan ruas tol mana saja yang akan diakuisisi oleh Astra. “Masih belum bisa disampaikan, kita tunggu saja.”Selain Kertosono-Mojokerto, Astratel juga memiliki konsesi jalan tol Tanggerang-Merak sepanjang 72,5 km yang dioperasikan oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS) yang 79,3% sahamnya dimiliki oleh perseroan.Hingga sembilan bulan pertama ini, ruas tol tersebut mencatat peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 16% menjadi 28 juta kendaraan dengan tarif rata-rata yang lebih tinggi.Selain di bidang jalan tol, Astra juga tengah melirik bisnis infrastruktur di bidang powerplan, dan pelabuhan. Sebab menurutnya bisnis usaha tersebut cukup sesuai dan cukup mendukung segmen bisnis perseroan ke depan.“Kami tertarik di bisang powerplan dan pelabuhan karena ini cocok dengan segmen usaha Astra lainnya seperti United Tractor.”(16/30/Bsi)