JAKARTA-Proyek transmisi listrik Jawa-Bali 500kV menjadi proyek perdana yang akan didanai melalui pinjaman Asean Infrastructure Fund (AIF) yang akan dieksekusi pada 2013.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan dari lima proyek yang masuk dalam pipeline proyek yang akan didanai AIF sepanjang 2012-2014, proyek transmisi listrik Jawa-Bali 500kV menjadi proyek perdana yang akan dijalankan."Ini yang pertama jalan, AIF dengan ADB. Yang lain masih dalam pembahasan," ujarnya di gedung DPR, Senin malam (15/10).Berdasarkan data Kemenkeu, proyek transmisi listrik Jawa-Bali 500kV membutuhkan investasi sebesar US$370 juta. Adapun pinjaman AIF direncanakan sebesar US$75 juta atau 20,27% dari total nilai proyek.Adapun kontribusi Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam proyek ini digulirkan dalam bentuk pinjaman senilai US$185 juta yang akan dicairkan pada 2013.Berdasarkan hasil rapat jajaran Direksi AIF pada Mei 2012, sebanyak 5 proyek infrastruktur Indonesia masuk dalam daftar proyek yang akan memperoleh pendanaan AIF sepanjang 2012-2014. Total pinjaman yang digulirkan AIF untuk 5 proyek tersebut mencapai US$400 juta.Secara rinci, 5 proyek tersebut terdiri dari transmisi listrik Jawa-Bali 500 kV dengan pagu pinjaman US$75 juta, proyek pembangunan konektivitas guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif US$100 juta, proyek pembangunan geothermal US$75 juta, proyek interkoneksi listrik Sumatera-Peninsular US$75 juta, dan pembangunan jalan regional tahap II US$75 juta.AIF merupakan lembaga pembiayaan yang dibentuk oleh negara-negara kawasan Asia Tenggara bersama Bank Pembangunan Asean untuk mendukung konektivitas dan pembangunan infrastruktur di Asean. Modal awal AIF mencapai US$485 juta dan mayoritas berasal dari ADB US$150 juta, Malaysia US$150 juta, dan Indonesia US$120 juta. (if)
TRANSMISI JAWA-BALI: Proyek Pertama Pakai Dana AIF
JAKARTA-Proyek transmisi listrik Jawa-Bali 500kV menjadi proyek perdana yang akan didanai melalui pinjaman Asean Infrastructure Fund (AIF) yang akan dieksekusi pada 2013.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium