Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI OTOMOTIF: Pelaku Kesulitan Bahan Baku Utama

JAKARTA: Industri komponen otomotif terus memperlihatkan kinerja positif selama 8 bulan pertama tahun ini dengan terus menggenjot nilai ekspor meskipun masih terkendala terbatasnya bahan baku dari dalam negeri.

JAKARTA: Industri komponen otomotif terus memperlihatkan kinerja positif selama 8 bulan pertama tahun ini dengan terus menggenjot nilai ekspor meskipun masih terkendala terbatasnya bahan baku dari dalam negeri.

Bank Indonesia mencatat selama Januari-Agustus tahun ini, nilai ekspor komponen otomotif melonjak 45,92% dari US$872,3 juta pada periode yang sama tahun lalu menjadi sekitar US$1,27 miliar.

“Tumbuhnya industri otomotif turut mendongkrak permintaan terhadap komponen,” tutur Direktur PT Astra Otoparts Tbk Robby Sani, Senin (15/10/2012).

Kinerja Ekspor Komponen Otomotif Januari-Agustus (Ribu US$)

Tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Total

2011

124.196

124.941

131.198

88.817

83.260

96.364

105.787

117.730

872.293

2012

136.346

148.516

155.994

147.351

162.689

181.702

184.341

155.911

1.272.850

Kinerja Impor Komponen Otomotif Januari-Agustus (Ribu US$)

Tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Total

2011

245.862

237.395

286.983

243.951

231.055

253.556

297.226

259.147

2.055.175

2012

273.123

281.155

316.346

323.176

362.431

338.935

352.000

261.854

2.509.020

Sumber: Bank Indonesia

Dia mengatakan sebagian besar produk komponen otomotif diekspor ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara serta sisanya tersebar di berbagai negara di wilayah Asia, Eropa dan Amerika.

Menurut Robby, hingga saat ini ekspor komponen otomotif oleh Astra Otoparts ke 50 negara di kawasan tersebut masih stabil dan perusahaan juga fokus memenuhi kebutuhan industri otomotif dalam negeri yang terus meningkat.

“Saat ini permintaan dari kendaraan roda empat lebih tinggi, sementara untuk roda dua terjadi sedikit perlambatan,” katanya.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total penjualan mobil sepanjang Januari-September tahun ini mencapai 816.262 unit atau tumbuh 23,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni 659.854 unit.

Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor selama Januari-September mencapai 5,391 juta unit atau turun  13,3% dari periode yang sama tahun lalu, yaitu sebanyak 6,219 juta unit.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengungkapkan pemerintah terus mendorong investor di sektor komponen otomotif untuk menambah investasinya di dalam negeri guna memenuhi permintaan pabrikan sekaligus juga dapat diekspor.

“Penambahan investasi ini dapat mengurangi laju impor komponen yang saat ini juga ikut naik seiring meningkatnya permintaan,” ujarnya.

Adapun, nilai impor komponen otomotif selama 8 bulan pertama tahun ini mencapai US$2,5 miliar, atau tumbuh 22,1% dari periode yang sama tahun lalu yakni senilai US$2,1 miliar.

Hidayat mengatakan penambahan investasi senilai Rp1,3 triliun yang dilakukan oleh salah satu afiliasi grup Astra Otoparts yakni Denso akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi komponen otomotif terbesar di Asean.

Robby menjelaskan hingga saat ini kendala utama yang dihadapi kalangan produsen komponen otomotif adalah terbatasnya bahan baku utama dari dalam negeri sehingga harus diimpor dari berbagai negara seperti Jepang.

“Bahan baku utama yang saat ini masih sulit adalah baja dan plastik,” ujarnya.

Menurut Robby, bahan baku yang disediakan oleh industri hulu di dalam negeri masih belum sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan oleh kalangan industri komponen otomotif.

Dia mencontohkan baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Steel masih cenderung mengarah pada pemenuhan sektor properti dan belum memenuhi standar yang diinginkan oleh pelaku industri komponen otomotif.

Padahal, menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto, tiga bahan baku komponen utama yang saat ini masih menjadi kendala adalah baja, karet dan plastik yang merupakan 60% dari bagian utama dari sebuah mobil.

Joko menuturkan saat ini industri pengolahan karet, baja dan plastik masih sangat minim jumlahnya di dalam negeri sehingga ketiga produk tersebut masih harus diimpor dari berbagai negara. (Foto:Bisnis-Jabar.com) (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adi Purdiyanto
Sumber : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper