Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONTRIBUSI BUMN: Investasi Ke Infrasturkur Didorong Meningkat 6% Dari PDB

JAKARTA: Pemerintah berharap kontribusi investasi BUMN di bidang infrastruktur dapat meningkat menjadi 5%-6% dari Produk Domestik Bruto agar terjadi akselerasi pembangunan infrastruktur di Tanah Air. 

JAKARTA: Pemerintah berharap kontribusi investasi BUMN di bidang infrastruktur dapat meningkat menjadi 5%-6% dari Produk Domestik Bruto agar terjadi akselerasi pembangunan infrastruktur di Tanah Air. 

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan rasio investasi infrastruktur yang ideal berdasarkan pengalaman beberapa negara lain ada pada kisaran 7%-8% dari PDB. 

"Kita pernah mencapai posisi itu pada saat sebelum krisis. setelah itu turun sempat ke 3%. Sekarang rasio investasi infrastruktur kita sudah di level sekitar 5%-6% terhadap PDB," ujarnya di gedung DPR, Kamis (11/10/2012). 

Lukita memaparkan dari rasio investasi infrastruktur sebesar 5%-6% terdiri dari investasi pemerintah melalui APBN sebesar 2%, swasta 2%, dan BUMN 2%. 

"Kita sedang mengakselerasi [agar dapat mencapai rasio 7%-8% dari PDB]. Dalam raker presiden dengan BUMN juga ingin menggenjot itu, kalau dana dari APBN saja kan ada keterbatasan, kita dorong dari private, BUMN, dan PPP. Pada 1997 pun angka terbesar itu dari private dan BUMN," tuturnya. 

Dalam rapat kerja BUMN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap BUMN dapat memberikan investasi nyata terhadap pembangunan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan. Utamanya untuk meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan transportasi. 

Melihat potensi BUMN infrastruktur saat ini, imbuh Lukita, rasio investasi BUMN di sektor infrastruktur seharusnya bisa lebih besar dari 5%-6% terhadap PDB. 

"Saya rasa bisa lebih besar, karena mereka sudah menguasai di sana dan banyak BUMN yang sudah bankable sehingga bisa mendapatkan pendanaan dari perbankan, penerbitan bonds dan sebagainya," ujar Lukita.Beberapa BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur a.l. Adhi Karya, Angkasa Pura, Pelindo, Jasa Marga, PLN, Hutama Karya, dan Wijaya Karya.  (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper