TERNATE, Maluku Utara: Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore berkapasitas 2x7 MW yang masuk dalam program 10.000 MW tahap I, segera beroperasi pada akhir tahun ini.
Dwi Murwanto, Manager PLN Area Ternate Wilayah Maluku dan Maluku Utara mengatakan hadirnya PLTU itu bisa mengurangi penggunaan BBM yang selama ini masih banyak digunakan di wilayahnya.
"PLTU 2x7 MW di Tidore diperkirakan akhir tahun bisa beroperasi," ujarnya ketika ditemui di kantornya Selasa (9/10/2012).
Menurutnya, mengoperasikan PLTD cukup besar biaya operasionalnya dibandingkan dengan nilai penjualan listrik. Biaya mengoperasikan PLTD mencapai Rp3.200--Rp3.400 per kWh, sedangkan harga jualnya rata-rata Rp700-an per kWh.
PLN telah membangun kabel bawah laut sepanjang Tidore-Ternate sekitar 2,4 kilometer, tetapi belum digunakan karena menunggu PLTU Tidore beroperasi.
Selain itu, PLN juga telah membangun kabel bawah laut sepanjang Pulau Maitara-Tidore sekitar 750 meter.
Dwi mengatakan PLN terus berupaya meningkatkan kapasitas pembangkit melalui pembangunan sejumlah pembangkit baru seperti PLTU dan juga memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan.
Di wilayah Maluku dan Maluku Utara, PLN telah mengoperasikan PLTS Morotai yang memanfaatkan energi sinar matahari yang ramah lingkungan dan lebih efisien.
"PLTS dioperasikan untuk mengurangi biaya operasi. Di Morotai efisiensinya mencapai 800 liter BBM per hari atau Rp2,5 miliar per tahun. Cukup besar untuk mengurangi biaya operasional," ujarnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Morotai berkapasitas 600 kiloWattpeak (kWp) merupakan PLTS terbesar yang pernah ada di Indonesia.
PLTS itu telah diresmikan pada 15 April lalu oleh Direktur Operasi PLN wilayah Indonesia Timur Vickner Sinaga di Daruba, ibukota Kabupaten Morotai Kepulauan.
Tahun ini, PLN memiliki program membangun PLTS pada 100 pulau yang berada di daerah terdepan Nusantara, khususnya yang berada di wilayah Indonesia Timur.
Pada 2010, PLN telah membangun pilot project PLTS di lima pulau obyek wisata nasional yakni Derawan (Kaltim), Gili Trawangan (NTB), Wakatobi (Sultra), Bunaken (Sulut), dan Raja Ampat (Papua).(msb)
