JAKARTA: Kemajuan industri otomotif nasional dengan tingkat produktifitas dan kandungan komponen lokal yang semakin tinggi belum bisa dinikmati secara maksimal oleh industri kecil menengah bidang komponen otomotif akibat keterbatasan bahan baku dari dalam negeri.
Suhari Sargo, ahli industri otomotif, mengatakan keterbatasan bahan baku dari dalam negeri menjadi kendala utama bagi pengembangan industri kecil menengah (IKM) komponen otomotif sehingga tidak dapat menikmati pesatnya perkembangan industri otomotof di Tanah Air.
"Kendala utama pengembangan industri kecil menengah tersebut karena Indonesia belum memiliki industri bahan dasar yang memadai, baik baja maupun alumunium, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik kendaraan bermotor," katanya di Jakarta, Senin (8/10/2012).
Menurutnya, baja yang diproduksi PT Krakatau Steal hanya sedikit yang spesifikasinya dapat dipakai untuk bahan dasar pendukung industri otomotif, karena sebagian besar produknya diperuntukkan bagi kebutuhan kontruksi atau plat tebal untuk kapal.
Suhari mengatakan kodisi keterbatasan bahan baku dasar tersebut menyebabkan porsi yang bisa digarap oleh IKM komponen otomotif lokal relatif sedikit jumlahnya, terutama dari segi item produk suku cadang kendaraan.
Bahkan, lanjutnya, bagian dari komponen kendaraan yang sifatnya sederhana yaitu jok, yang sekarang ini terbuat dari plastik atau kulit sintetis itu sebagian sudah diimpor oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM) karena IKM lokal tidak memiliki teknologi pembuatannya.
M. Kosasih, Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko), mengatakan pertumbuhan industri otomotif yang cukup signifikan sekarang merupakan peluang pasar yang prospektif bagi industri skala kecil dan menengah bidang komponen otomotif.
Apalagi, pemerintah terus mendorong ATPM meningkatkan kandungan komponen lokal pada setiap produknya, terutama nanti setelah mendapat dukungan fiskal untuk memproduksi kendaraan murah dan ramah lingkungan, diharapkan mencapai 80%.
"Industri kecil dan menengah komponen otomotif yang selama ini menjadi mitra agen tunggal pemegang merek maupun yang belum bermitra agar terus meningkatkan kualitas produk agar dapat mengikuti perkembangan industri otomotif nasional," katanya. (msb)