YOGYAKARTA: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap Kongres Nasional ISEI ke-18 dapat menghasilkan usulan kebijakan konstruktif di bidang otonomi daerah.
“Saya berharap kongres ini dapat menghasilkan usulan kebijakan yang berprospek ke depan. Terutama terkait isu-isu aktual yang relevan a.l. good governance, sumber daya manusia di level ekskutif dan legilatif, SDM di bidang pendidikan dan kesehatan, koordinasi pemerintah daerah dan antardaerah terkait pemekaran daerah,” katanya dalam sambutan pembukaan Kongres Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XVIII di Yogyakarta, Selasa (2/10).
Sultan menilai pelaksanaan otonomi daerah secara nyata memberikan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini tampak dari meningkatnya komitmen aparat daerah untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih baik dan membaiknya kerja sama pemerintah kota/kabupaten dengan pemerintah provinsi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Dalam pelaksanaan otonomi daerah, kita juga tidak menutup mata adanya desentralisasi korupsi yang berjiwa predator dan money politics,” katanya.
Sultan juga berharap para sarjana ekonomi Indonesia yang tergabung dalam ISEI dapat turut menghasilkan buah-buah pemikiran yang diakui di level internasional.
Menilik kebhinekaan Indonesia, tambahnya, ISEI harus mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran bidang ekonomi yang berorientasi pada perbaikan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjunjung nilai sejarah lokal, kekayaan budaya dan produksi lokal.
“Para ekonom ditantang menemukan sistem ekonomi lokal yang mungkin saja berbeda di masing-masing wilayah.”
Dalam kongres yang berlangsung 2-4 Oktober ini, ISEI akan menggelar sidang pemilihan Ketua Umum ISEI periode 2012-2015 menggantikan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yang menjabat sebagai Ketua Umum ISEI periode 2009-2012. (yus)