BPS: Inflasi September 0,01%, terkecil dalam 5 tahun terakhir

JAKARTA: Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi September sebesar 0,01% dipicu deflasi bahan makanan dan transportasi yang masing-masing tercatat -0,92% dan -0,80%.Kepala BPS Suryamin mengatakan dari 66 kota yang disurvei, terjadi inflasi 21 kota, sedangkan 45 kota mengalami deflasi."Jadi ini memang seperti gambaran tahun sebelumnya, setelah Lebaran memang kembali ke harga-harga normal, dan cenderung turun. Dalam 5 tahun terakhir inflasi September sebesar 0,01% ini adalah yang terkecil," katanya dalam konferensi pers terkait inflasi bulanan di kantor BPS,Senin (1/10).Pada September, komponen inti mengalami inflasi 0,34%, komponen harga diatur pemerintah 0,28%, dan komponen harga bergejolak -1,17%.Inflasi tahun kalender Januari-September 2012 terbentuk sebesar 3,49%. Sedangkan inflasi year on year tercatat sebesar 4,31%.Suryamin menuturkan inflasi inti pada September 2012 terbentuk sebesar 0,34% atau 4,12% dibandingkan September 2011."Yang menunjukkan terkendali adalah inflasi inti di bawah inflasi umum. Artinya, komoditi yang dipengaruhi keadaan ekonomi secara umum masih di bawah inflasi umum," kata Suryamin.Kota dengan tingkat inflasi Agustus tertinggi adalah Pangkal Pinang 0,74% dan Padang 0,54%. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Singkawang -2,18% dan Palu -2,00%.Sepanjang September, BPS mencatat terjadi deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,92% dan kelompok transportasi 0,80%. Namun, kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yakni sandang 1,47%, makanan jadi 0,57%,  pendidikan, rekreasi, dan oleh raga 1,07%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar 0,35%, serta kesehatan 0,14%.Dibandingkan inflasi September beberapa tahunsebelumnya, inflasi September tahun ini tercatat sebagai yang terendah.Berdasarkan data BPS, inflasi September 2007-2011 selalu lebih tinggi dari 0,2%, yakni berturut-turut 0,8% pada 2007, 0,97% pada 2008, 1,05% pada 2009, 0,44% pada 2010, dan 0,27% pada 2011. (faa)