SEOUL: Kontribusi dan posisi para pelaku kreatif seperti artis, penulis skenario, sutradara, hingga animator yang mampu menunjukkan kualitas karyanya sangat dijunjung tinggi oleh para pebisnis di industri film dan pemerintah Korea Selatan (Korsel).
Meraka bahkan tak segan berkompetisi secara ketat untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Dengan penghargaan yang besar dari para pemangku kepentingan, karya yang dihasilkan para pelaku sangat berbobot dan terbukti mampu berkompetisi di tengah derasnya persaingan industri film di Negeri Ginseng itu.
President and CEO Korea Creative Content Agency (KOCCA) Hong Sang-Pyo mengatakan KOCCA sebagai lembaga fasilitator yang berada di bawah koordinasi Kementerian Budaya Olahraga dan Pariwisata Korsel, selalu mengadakan kompetisi setiap tahun kepada para pelaku kreatif tersebut. “Persaingannya sangat ketat,” tuturnya, Senin (24/9/2012).
Kim, Human Resources Development KOCCA, mengatakan dari ribuan naskah film yang diseleksi, beberapa peserta berbakat yang lolos akan mendapatkan hadiah utama 100 juta won (hampir Rp1 miliar untuk satu episode) dari total Rp500 juta yang diperebutkan per episode.
Para penulis yang berbakat itu, biasanya sekitar 10 – 20 orang, selanjutnya digembleng dalam pembinaan khusus oleh KOCCA.
Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengaku terkesan dengan perkembangan industri film, animasi dan konten Korsel baik dari sisi infrastruktur maupun pembinaan sumber daya manusia. “Mereka pun bahkan memikirkan pelaku kreatifnya. Ini luar biasa,” ujarnya.
Hong Sang-Pyo mengatakan penjualan sektor kreatif hanya dari program-program televisi (broadcasting industry) seperti film, sinetron dan hiburan Korsel mencapai US$12,38 juta pada tahun ini, melonjak 25% dibandingkan dengan 2010. “Total penjualan pada 2012 ditargetkan tumbuh 6,1% menjadi US$13,1 juta,” ujarnya.(msb)