JAKARTA: Kendati menunjukkan perkembangan positif, Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) belum puas atas realisasi penyerapan APBN dan APBD sepanjang semester I/2012.
Ketua TEPPA Kuntoro Mangkusubroto menuturkan secara keseluruhan rerata penyerapan anggaran kementerian/lembaga hingga kuartal II/2012 mencapai 31,98%. Menurut Kuntoro, realisasi tersebut lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 25% pada Januari-Juni 2011.
Namun, dari 86 K/L sebanyak 28 K/L realisasi penyerapan berada di atas rata-rata nasional, sedangkan 58 K/L lainnya menyerap kurang dari 31,98% dari pagunya.
Berdasarkan data TEPPA, realisasi penyerapan anggaran di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada semester I/2012 tercatat yang tertinggi, yakni Rp1,20 triliun atau 46,41% dari pagu Rp2,59 triliun. Adapun Kementerian Perumahan Daerah tercatat paling rendah penyerapannya, yakni hanya 2,39% atau Rp110,13 miliar dari pagu Rp4,60 triliun.
"Walaupun rata-rata lebih baik dari tahun lalu, tapi kita tidak happy dengan ini," kata Kuntoro di kantor UKP4, Kamis (30/8/2012).
Dilihat dari paket lelang K/L, sebanyak 61.511 paket telah terlelang, sedangkan 53.597 lainnya belum terlelang. Adapun 5 K/L yang mampu melelang paket kegiatan secara signifikan hingga Juni 2012, yaitu BKN (100%), BP Batam (94%), BPKP (81,5%), Kementerian Pekerjaan Umum (79,6%), serta Kementerian Koperasi dan UKM (67,3%).
"Dimulainya proses pengadaan perlu dipantau, karena ini menjadi indikator bagi tren realisasi anggaran. Masih ada yang belum dimulai lelangnya juga menjadi warning, terutama untuk paket konstruksi," katanya.(msb)