Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIG SALE: Konsumen jangan mudah tergiur

Tip berbelanja

Tip berbelanja

-- Konsumen wajib meneliti barang yang akan dibeli

--Waspada sebelum melakukan pembayaran

--Teliti ulang harga, barangnya, kualitas layanan, dan jaminan produknya

--Minta bukti pembayaran

--Cari informasi secara lengkap mengenai layanan purnajual

--Pastikan uang kembalian berupa uang atau bukan voucher belanja atau permen

 

SURABAYA:  Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Jawa Timur mengingatkan konsumen untuk tidak tergiur dengan promosi belanja yang tidak rasional melalui program "big sale" atau penjualan diskon besar-besaran selama masa Lebaran. 

"Apalagi, kini banyak penawaran hadiah yang tak logis guna memikat pembeli," kata Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim Said Utomo di Surabaya, Minggu (19/8/2012). 

 

Dia mencontohkan, program potongan harga besar-besaran "big sale" yang ditawarkan berbagai pusat perbelanjaan melalui promosi "gratis voucher Rp100.000  dengan belanja Rp200.000 ", sebenarnya hanya akal-akalan. 

"Voucher gratis Rp100.000  itu hanya akal-akalan pengusaha. Pada akhirnya konsumen terus digiring belanja di atas Rp200.000 , sedangkan harga barangnya sudah dinaikkan," ujarnya. 

Hal lain yang perlu dihindari konsumen saat berbelanja pada liburan Lebaran 1433 H, tambah Said Utomo, adalah iming-iming harga barang yang ditawarkan murah, diskon tidak rasional di atas 50%, dan penawaran hadiah gratis. 

"Selain itu, hindari belanja dengan iming-iming subsidi atau undian berhadiah yang tak jelas izin maupun publikasinya," katanya. 

Mengenai tips berbelanja cerdas, Said meminta konsumen wajib meneliti barang yang akan dibeli dan selalu waspada sebelum melakukan pembayaran. 

"Teliti ulang harga, barangnya, kualitas layanan, dan jaminan produknya. Upayakan selalu meminta bukti pembayaran," tegasnya. 

Selanjutnya, konsumen juga perlu mencari informasi secara lengkap mengenai layanan purnajual dan pastikan uang kembalian berupa uang atau bukan "voucher" belanja maupun permen. 

Said menambahkan, beragam promosi maupun program belanja yang ada selama ini merupakan tindak rekayasa pengusaha agar konsumen memiliki keinginan belanja sangat besar tanpa mementingkan aspek kebutuhan."Khususnya bagi mereka yang gemar belanja online termasuk via Facebook, kami juga mengimbau konsumen teliti. Waspada terhadap segala bentuk penipuan termasuk promo belanja, diskon menyesatkan sehingga merugikan konsumen," katanya.(Antara/msb)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper