JAKARTA: Pada 2013 hibah yang diterima Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 meningkat 443,4%.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo memaparkan total penerimaan dan hibah negara dalam RAPBN 2013 diestimasi sebesar Rp1.507,7 triliun. Dari jumlah tersebut sebesar Rp4,5 triliun berasal dari hibah."Hibah naik 443,4% dari Rp0,8 triliun dalam APBN-P 2012 menjadi Rp4,5 triliun dalam RAPBN 2013," katanya dalam konferensi pres terkait RAPBN 2013, Jumat (17/8/2012).Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana menuturkan peningkatan penerimaan hibah dalam RAPBN 2013 disebabkan oleh mekanisme pencatatan hibah yang kini dikumulasi oleh Kementerian Keuangan."Kalau dulu kan hibah langsung ke Kementerian/Lembaga, sekarang dikumulasi oleh Kementerian Keuangan," ujarnya.Penerimaan hibah sangat bergantung pada komitmen negara donor, dan komitmen K/L penerima hibah untuk melaporkan hibah yang diterimanya.Mengutip Nota Keuangan dan RAPBN 2013, rencana hibah yang akan diterima K/L dalam periode jangka menengah 2014-2016 cenderung menurun, yaitu dari Rp4,4 triliun pada 2014 menjadi Rp1,3 triliun pada 2016.Contoh hibah yang akan dicairkan pada 2013 yakni hibah Millenium Challenge Corporation (MCC) yang berasal dari pemerintah Amerika Serikat. Pada 2013 diperkirakan cair sebesar Rp100 miliar atau sekitar US$9 juta. Dana ini akan membiayai persiapan tiga proyek, yakni modernisasi pengadaan, program kesehatan, dan kemakmuran lingkungan.Adapun total hibah MCC mencapai US$600 juta dan akan dicairkan bertahap dalam lima tahun sejak 2011. (if)
BANTUAN HIBAH 2013: Dianggarkan Meningkat 443,4%
JAKARTA: Pada 2013 hibah yang diterima Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 meningkat 443,4%.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo memaparkan total penerimaan dan hibah negara dalam RAPBN 2013 diestimasi sebesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
12 jam yang lalu