JAKARTA: Anggaran belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam RAPBN 2013 yang dipatok sebesar Rp193,80 triliun disusun dengan asumsi harga jual premium bersubsidi tetap Rp4.500 per liter.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan pemerintah menyusun pagu subsidi BBM dengan asumsi tidak ada kenaikan harga jual."Harga [premium] sama dengan harga sekarang, Rp4.500 per liter," katanya di Gedung DPR, Kamis malam (16/8/2012).Dalam konferensi pers terkait RAPBN 2013, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo memaparkan pagu belanja subsidi BBM 2013 yang membengkak Rp40 triliun dari pagu APBN-P 2012 didasarkan pada beberapa parameter. Parameter tersebut a.l. asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$100/ barel dan kurs Rp9.300/US$."Parameter volumenya 46,010 juta kiloliter. Jadi ini harus kita jaga supaya tidak membengkak lebih dari 46 juta kiloliter," katanya, Jumat (17/8/2012Dari volume tersebut, kuota BBM premium dipatok sebesar 29,2 juta kiloliter, minyak tanah 1,7 juta kiloliter, dan solar 15,11 juta kiloliter. Adapun volume elpiji pada 2013 sebesar 3,859 juta kg.Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan opsi penaikkan harga BBM bersubsidi bukan menjadi opsi pemerintah pada 2013."Volatilitas ICP ini sangat tidak menentu. Tapi apa akan menaikkan harga? Saya katakan kita memilih pengendalian dan penghematan konsumsi BBM, serta mendorong program utama, yakni secepat mungkin pengalihan BBM ke gas," ujar Hatta. (if)
SUBSIDI BBM 2013: Asumsi Harga Jual Premium Rp4.500 Per liter
JAKARTA: Anggaran belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam RAPBN 2013 yang dipatok sebesar Rp193,80 triliun disusun dengan asumsi harga jual premium bersubsidi tetap Rp4.500 per liter.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
12 jam yang lalu