JAKARTA: Peningkatan konsumsi BBM bersubsidi sepanjang musim Mudik Lebaran 2012 dinilai sebagai pola musiman yang tidak perlu dikhawatirkan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan tingginya aktivitas transportasi saat mudik Lebaran mendorong peningkatan konsumsi bahan bakar minyak. Hatta juga tidak terlalu khawatir tingginya konsumsi menyebabkan kuota BBM bersubsidi pada Agustus jebol.
"Kalau soal mudik sifatnya seasonal, musiman tidak terlalu khawatir. Hal yang perlu diwaspadai adalah migrasi dari pengguna pertamax ke premium," ujarnya usai menghadiri Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka Pidato Kenegaraan menyambut HUT RI ke-67 di Gedung DPR, Kamis (16/8/2012).
Selain migrasi konsumen pertamax ke premium, kata Hatta, pemerintah mengantisipasi penyalahgunaan dan penyelundupan BBM. Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pengendalian konsumsi BBM.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, konsumsi BBM bersubsidi hingga Juni 2012 sudah mencapai 21,7 juta kiloliter. Adapun prognosa pemakaian Premium rata-rata selama H -15 sampai dengan H +15 adalah 77.657 kiloliter dan puncak tertinggi akan berada pada H-3 sebanyak 101.178 kiloliter dan H+6 sekitar 86.000 kiloliter.
Di sisi lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya mengatakan pemerintah terus berupaya menyehatkan subsidi BBM melalui pembatasan dan penghematan. Tujuannya, agar beban subsidi BBM dalam APBN dapat dikurangi secara bertahap.
"Kita juga terus memantau pergerakan dan tingginya harga minyak dunia. Tujuannya pasti, agar subsidi BBM tidak terus membengkak dan kita dapat melakukan langkah-langkah antisipasi. Kita harus mengambil langkah yang tidak merugikan rakyat," katanya.Hatta menambahkan langkah-langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah a.l. pengendalian dan penghematan konsumsi BBM, serta diversifikasi energi.(msb)