Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN CPO Astra Agro capai Rp4,59 triliun per Mei

JAKARTA: Lini perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk, membukukan penjualan pada 5 bulan pertama tahun ini mencapai Rp4,59 triliun, naik 4,41% dari Rp4,4 triliun pada periode yang sama 2011.Berdasarkan buletin bulanan yang dipublikasikan perseroan,

JAKARTA: Lini perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk, membukukan penjualan pada 5 bulan pertama tahun ini mencapai Rp4,59 triliun, naik 4,41% dari Rp4,4 triliun pada periode yang sama 2011.Berdasarkan buletin bulanan yang dipublikasikan perseroan, Kamis (21/6), pertumbuhan penjualan tersebut ditopang oleh kenaikan volume penjualan CPO dan kernel yang masing-masing tumbuh 10,2% dan 40,7%.Investor Relation Astra Agro Rudy Limardjo menerangkan volume penjualan CPO perseroan pada periode tersebut mencapai 523.131 ton, naik 10,2% dari Rp474.772 ton pada periode yang sama tahun lalu.Dari jumlah tersebut, sebesar 97,6% yaitu 510.631 ton dipasarkan di dalam negeri dan sisanya 12.500 ton atau 2,4% dipasarkan ke luar negeri."Volume penjualan kernel naik 40,7% menjadi 76.217 ton dari periode sebelumnya 54.161 ton," katanya dalam keterangan resminya.Sementara itu, sambungnya, harga jual rerata CPO dan kernel pada periode Januari-Mei turun masing-masing 0,3% dan 33,1%."Harga jual rata-rata CPO turun menjadi Rp8.016 per kilogram sementara harga jual rata-rata kernel turun menjadi Rp4.121 per kilogram," jelasnya.Lebih lanjut, Rudy menerangkan sampai akhir tahun ini volume produksi CPO dunia diperkirakan mencapai 51,49 juta ton, naik 1,9% dari 50,52 juta ton pada tahun lalu.Sejalan dengan itu, tingkat konsumsi CPO dunia juga diperkirakan naik 4,9% menjadi 51,43 juta ton atau lebih rendah 60.000 ton dari tingkat produksinya."Volume ekspor CPO dunia sampai dengan 2012 diprediksikan naik 3,2% dari 39,18 juta ton pada tahun lalu menjadi 40,45 juta ton," terangnya.Analis PT Kim Eng Securities Pandu Anugrah menilai tren penurunan harga jual CPO akan terkompensasi oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS."Astra Agro akan mendapatkan manfaat dari penurunan nilai tukar rupiah [karena akan mendorong kinerja ekspor]," jelasnya dalam riset per 4 Juni 2012.Dia memperkirakan harga jual rata-rata CPO emiten berkode AALI itu akan turun pada Mei akibat koreksi 10% yang terjadi di harga spot CPO seiring ketidakpastian masalah Eropa."Kami perkirakan harga jual AALI dan volume penjualan pada kuartal II/2012 akan tumbuh sekitar 5% [quarter on quarter]," terangnya.Hingga akhir tahun, Pandu memperkirakan pendapatan Astra Agro mencapai Rp11,19 triliun, naik 37,68% dari Rp10,77 triliun pada 2011.Sementara itu, laba bersih perseroan diperkirakan mencapai Rp3,24 triliun, turun 7,96% dari Rp3,53 triliun pada 2011. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper