JAKARTA: Beban yang berlebih seringkali dianggap sebagai penyebab utama kerusakan jalan di Indonesia. Padahal penyebab awal kerusakan infrastruktur jalan ialah ketika air telah meresap ke dalam aspal melalui retak, alur, dan aus.
Direktur Teknik PT Prima Performa Yasa perusahaan riset di bidang material jalan Yayan Suryana mengatakan air yang masuk melalui retak dan alur akan merusak perkerasan bila terus menerus terjadi dan tetap dibiarkan.
Sebab, ikatan antar artikel yang tadinya kompak menjadi berkurang, serat-serat halus akan berkumpul pada satu titik dan masuk ke dalam tanah. Hal tersebut menyebabkan modulus [parameter kekuatan material] turun hingga 50% sehingga kualitas lapisan lembek dan melemah maka terjadilah kerusakan.
“Pada saat kualitasnya berkurang, bersamaan dengan pengaruh beban kendaraan yang melebihi kapasitas dan terus menerus maka akan memperparah kerusakan perkerasan jalan,” tuturnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Menurutnya, retak, alur, dan aus pasti akan terjadi pada setiap jalan yang dibangun, dan probabilitas masuknya air ke dalam aspal pun sangat tinggi terutama pada musim hujan. Setelah masuknya air, kerusakan pada jalan akan lebih cepat terjadi.
Oleh karena itulah, untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah maka harus dilakukan pencegahan dini melalui pemeliharaan preventif.
Selama ini pemerintah melakukan penangan jika kerusakan sudah terjadi melalui pemerliharaan rutin dan berkala. Padahal ketika telah rusak maka anggaran yang dikeluarkan jauh lebih besar. Tak heran meskipun sebagian besar anggaran yang dikeluarkan di Ditjen Bina Marga Kementerian PU untuk pemeliharaan jalan namun kerusakan sulit berkurang
“Kalau sudah rusak maka untuk memperbaikinya dibutuhkan biaya yang jauh lebih besar daripada pencegahan. Maka penting untuk memeliharan perkerasan jalan sejak dalam kondisi baik (pemeliharaan preventif),” ucap Yayan yang pernah menjabat di Ditjen Bina Marga PU.
PT Prima Performa Yasa telah mengembangkan program preservasi jaringan jalan melalui pekerjaan asphalt mastic sealcoat. Yakni penerapan satu lapis setinggi 3 mm melalui campuran aspal (emulsi polimer, buton mastic emuslion, agregat, karet, dan bahan tambahan) di atas permukaan jalan yang ada.
“Satu lapis asphalt mastic sealcoat ini efektif untuk mengisi dan menutup retak halus, alur dan raveling ringan sehingga dapat menjegah kerusakan lebih lanjut. Dia kedap seperti laminating sehingga air tidak bisa masuk,” terangnya.(msb)