PALU: Depo Pertamina Donggala menggelar simulasi penanganan teror bom di objek-objek vital dengan menggandeng pihak Kepolisian Daerah.Kepala Depo Pertamina Donggala Sukamto Purwadi mengatakan, simulasi dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan Depo Pertamina dan kesiapan tenaga pengamanan atau security dalam mengantisipasi setiap ancaman.“Simulasi ini penting dilakukan agar semua pihak bisa senantiasa siaga terhadap berbagai ancaman, mengingat depo merupakan objek vital yang keamanannya mesti selalu ditingkatkan,” ujarnya, Rabu (6/6).Dalam simulasi ini sebuah bom meledak! dan melukai dua karyawan depo. Sebanyak 85 personil Polri dan satuan pengamanan Pertamina dilibatkan. Dalam skenario, receptionist pertamina menerima telepon gelap dan ancaman rencana peledakan bom di halaman depan depo.Setelah diperiksa, dua karyawan Pertamina tiba-tiba terpental akibat ledakan bom dan mengalami luka berat dan ringan. Kedua korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara itu, satu peleton Satuan Perintis Polri tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan lokasi ledakan.Tim Penjinak Bom Satuan Brimob Polda Sulteng tiba di TKP dan langsung melakukan penyisiran ke tempat-tempat yang dicurigai. Terlebih lagi, penelpon menyebutkan terdapat dua bom yang dipasang dan siap untuk diledakkan.Penyisiran pun kemudian dilakukan dalam waktu 20 menit, tim penjinak bom kembali menemukan satu paket mencurigakan yang diduga bom. Proses identifikasi mengunakan sinar X menunjukkan bahwa paket tersebut adalah bahan peledak. Bahan peledak ini kemudian dijinakkan oleh operator penjinak bom. (faa)