JAKARTA : Dewan Perwakilan Rakyat mengkritik pembangunan jalan tol di Indonesia yang pada 2013 ditargetkan hanya terbangun sepanjang 28 km.Anggota Komisi V DPR Yoseph Umar Hadi menilai jika dalam satu tahun Indonesia hanya mampu membangun 28 km, hal tersebut menggambarkan pembangunan jalan tol di Indonesia sangat lamban.Progres tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan negara China yang menurutnya per hari dapat membangun jalan tol sepanjang 28 km.“Tol kita jalan ditempat, sementara negara tetanga sudah ribuan km per tahun kita hanya 28 km pertahun. Ini kendala dimana? Apakah ini hanya yang dibangun pemerintah untuk jalan tol yang secara financial tidak layak atau yang dibangun swasta?” tanya Yoseph di sela rapat kerja Komisi V bersama Kementerian PU di Gedung DPR , Selasa 5 Juni 2012.Padahal, sambungnya, DPR sudah mengeluarkan regulasi tentang UU Pengadaan Tanah pada akhir 2011 lalu yang saat ini masih dalam proses penerbitan peraturan presiden yang ditargetkan bulan ini serta UU Jalan untuk mempercepat pembangunan tol di Indonesia.Oleh karena itu, dia meminta agar persoalan tersebut dapat menjadi perhatian utama dari Kementerian PU sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pembangunan jalan tol di Indonesia.Kritikan senada sempat disampaikan oleh Asosiasi Tol Indonesia (ATI) yang menilai pertumbuhan infrastruktur jalan tol di Indonesia paling lamban dibandingkan negara lain.Ketua ATI Fatchur Rochman mengatakan sejak 1978 hingga 2012 pembangunan jalan tol di Indonesia baru mencapai 762 km. Sangat jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang sejak 1985 hingga 2012 sudah membangun 3500 km. Sementara India hanya dalam kurun waktu 10 tahun berhasil membangun 2000 km.Fatchur pesimistis dengan target pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan 24 jalan tol sepanjang 908 km hingga 2015 bila persoalan lahan tidak juga diselesaikan. “Selama aturan hukum untuk percepat pembebasan lahan masih belum jelas maka target perkembangan infrastruktur tol tidak akan tercapai,” tuturnya. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Infrastruktur, Konstruksi, dan Properti Zulkarnain Arief mengatakan bila pembangunan jalan tol di Indonesia tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, tidak menutup kemungkinan investor akan ragu untuk berinvestasi di Indonesia. “Sangat disayangkan jika pemerintah lambat, karena investasi yang besar ini akan banyak mendatangkan manfaat,” ujarnya. (bas)
BERITA LAINNYA: