JAKARTA: Proses konstruksi seksi I ruas tol Gempol-Pasuruan (Gempol-Rembang) sepanjang 13,9 km ditargetkan terlaksana pada Agustus menyusul proses pembebasan lahan yang sudah mencapai 69% atau sekitar 93 hektar dari total lahan 134,7 hektar.
Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengatakan proses konstruksi seksi I tersebut akan dilaksanakan dalam kurun waktu 12 bulan. Dengan demikian, ditargetkan pada Agustus 2013 akan terhubung jalan tol dari Gempol hingga Rembang.
“Kami menargetkan konstruksi seksi I dapat terlaksana pada Agustus karena pemerintah juga telah akan menyelesaikan pembebasan lahan sebelum Agustus,” ujarnya, akhir pekan.
Sementara itu, untuk proses konstruksi seksi II yaki Rembang-Pasuruan sepanjang 8,1 km ditargetkan selesai pada 2014, dan seksi III Pasuruan-Grati sepanjang 12,15 km dapat dituntaskan pada pertengahan 2015.
“Kami berharap masalah tanah bisa segera diselesaikan sehingga konstruksi dapat berjalan sesuai jadwal dan pembangunan Gempol-Pasuruan terselesaikan pada 2015,” harapnya.
Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan pemegang konsesi jalan tol Gempol Pandaan, Hengki Herwanto mengatakan ruas Gempol-Pasuruan memiliki peran strategis untuk pengembangan jaringan jalan di Jawa Timur dan skala regional.
Pasalnya, pembangunan jalan tol tersebut dapat menjadi akses penghubungan kawasan industrial Rembang dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuan ekonomi di kawasan tersebut.
“Jalan tol in akan mempermudah aksesibilitas antar kawasan guna mempersingkat jarak tempuh dan waktu,” ucapnya.
Proyek pembangunan jalan tol senilai Rp2,7 triliun ini telah mendapatkan perjanjian kredit dari empat sindikasi perbankan senilai Rp1,93 dalam jangka waktu 15 tahun dengan masa tenggang empat tahun.
Keempat perbankan tersebut ialah Bank Mandiri dengan pemberian pinjaman sebesar Rp 702,187 miliar, BRI Rp 438,866 miliar, BNI Rp 614,413 miliar, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim Rp 182,134 miliar.
Di dalam penandatangan perjanjian kredit yang dilaksanakan pada Jumat pekan lalu, Bank Mandiri, BRI, dan BNI bertindak sebagai joint lead arranger dalam sindikasi tersebut.
Sementara itu sisa kebutuhan pendanaan proyek senilai Rp 763 miliar diperoleh melalui ekuitas perusahaan yang sebagian besar berasal dari Jasa Marga sebagai pemegang saham dengan kepemilikan 80%. (ea)
BERITA LAINNYA:
- PREDIKSI INDEKS: Ini dia faktor-faktor yang perlu dicermati
- REKOMENDASI SAHAM: Ada apa dengan saham tambang?
- SEPEDA MOTOR Akan Dibatasi
- Wah, Kereta Api pakai Sistem Boarding Seperti Pesawat
- RIBUT WAIDI: Legenda PSIS Semarang & pahlawan Sea Games 1987 itu berpulang
- APARTEMEN SUDIRMAN SUITES: Mau tau berapa harga kamar termurahnya?
- INDONESIAN IDOL: Sean Tak Jadi Pulang, Diselamatkan Veto Juri
- MOTOGP Catalunya: ROSSI Tercecer
- Ini Situs Pengumuman Ujian Nasional SMP
- Pemanasan PIALA EROPA: Kenapa Portugal keok melawan Turki?
- INDONESIAN IDOL 2012: IniLAH alasan kenapa Sean layak diselamatkan
- KINERJA INDUSTRI ELEKTRONIK: Setelah Maret naik, penjualan April turun lagi
- MONOPOLI GULA: Nah lo Wilmar kena denda Rp25 miliar!
- SIHIR MESSI: Sihir Lionel Messi yang absen di Piala Dunia bersama Argentina telah kembali