Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP I bangun terminal khusus pesawat jet di Bali dan Balikpapan

JAKARTA: PT Angkasa Pura I gandeng ExecuJet Aviation Group asal Swiss untuk membangun terminal penumpang khusus pesawat jet pribadi di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan Sepinggan Balikpapan yang ditarget selesai sebelum akhir 2013.Fasilitas khusus penerbangan

JAKARTA: PT Angkasa Pura I gandeng ExecuJet Aviation Group asal Swiss untuk membangun terminal penumpang khusus pesawat jet pribadi di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan Sepinggan Balikpapan yang ditarget selesai sebelum akhir 2013.Fasilitas khusus penerbangan jet pribadi atau yang dikenal dengan General Aviation (GA) Terminal ini berupa terminal penumpang yang khusus melayani penerbangan non regular, VVIP, VIP.“Kami siapkan terminal untuk general aviatioan. Karena kami tidak punya pengalaman, kami mengundang ExecuJet Aviation Group (EAG) asal Swiss,” kata Ditektur Utama PT Angkasa Pura (API) I Tommy Soetomo saat penandatangan Memorandum of Cooperation antara AP I dan ExecuJet Aviation Group of Management of General Aviation Terminal, di Grha Angkasa, Jakarta, Kamis 31 Mei 2012.Penandatangan kerja sama ini dilakukan Tommy Soetomo dengan Managing Director Asia ExecuJet Aviation Group Graeme Duckworth dan disaksikan Komisaris Utama PT AP I Tundjung Inderawan.Dia menambahkan rencananya General Aviation Terminal atau terminal khusus pesawat jet pribadi ini pada tahap awal dibangun di dua bandara kelolaannya yakni Ngurah Rai Denpasar dan Sepinggan Balikpapan. Nantinya akan dibangun di bandara-bandara lain yang dikelola AP I, dan pembangunannya termasuk apron, taxy way, juga akses penumpang yang tidak bersinggungan dengan penumpamg regular.“Untuk persiapannya, AP I dan EAG akan menyiapkan studi kelayakan usaha, perencanaan desain dan fasilitas pendukung, rencana operasional pelayanan, serta skema bisnis GA Terminal,” kata Tommy.Tommy menargetkan pembangunan GA Terminal ini selesai sebelum akhir 2013 yakni untuk mengejar momentum pelaksanaan APEC 2013 di Bali. EAG akan bertindak sebagai operator untuk GA Terminal karena berdasarkan pengalamannya yang mengelola GA Terminal di 25 bandara di 16 negara, antara lain London, Paris, Cape Town, Moskow, Monterrey, dan Sydney.“Bisnis layanan terminal khusus ini diperkirakan menjadi tren di masa mendatang. Di Indonesia Belum ada bandara yang memberikan fasilitas ini, dan pendekatannya nati berupa layanan luxury VVIP,” tutur Tommy.Nantinya, imbuh Tommy, GA Terminal ini hanya seluas 1.500 m2 dan dilengkapai dengan fasilitas eksklusif, seperti ruang konferensi, ruangan rapat, crew biefing, dan fasilitas istirahat, CIQ internasional, transportasi ke hotel, serta penjemputan penumpang dengan kendaraan khusus.“Tak lupa pula soal pelayanan imigrasi. Tentunya biaya yang dikeluarkan penumpang dan pesawatnya akan lebih mahal ketimbang yang regular,” kata Tommy.Dia menjelaskan pembangunan GA Terminal termasuk apron, taxi way di Bandara Ngurah Ray Bali akan dibangun di sisi selatan run way (landasan pacu) sehingga tidak mengganggu penumpang regular. Graeme Duckworth mengatakan pihaknya sudah berpengalaman menangani terminal khusus pesawat jet pribadi. Jika pada perjalanannya ternyata butuh tambahan investasi, pihaknya siap membantu.

“Private terminal ini unik, jumlah penumpangnya sedikit, pelayanan luxury, sensitif terhadap proses di imigrasi, custom (bea cukai),” tuturnya. (faa)

 

 

BERITA LAINNYA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper