Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOL CIKAMPEK-PALIMANAN: LMS harus penuhi kekurangan pendanaan

JAKARTA: PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pemegang konsesi ruas tol Cikampek Palimanan masih harus memenuhi kekurangan pendanaan sebesar Rp1,66 triliun dalam kurun waktu dua bulan ke depan untuk pencairan pinjaman perbankan.Kepala Badan Pengatur Jalan Tol

JAKARTA: PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pemegang konsesi ruas tol Cikampek Palimanan masih harus memenuhi kekurangan pendanaan sebesar Rp1,66 triliun dalam kurun waktu dua bulan ke depan untuk pencairan pinjaman perbankan.Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Ghazali mengatakan berdasarkan dokumen perjanjian kredit antara PT LMS dengan sindikasi perbankan yakni BCA, Bank Panin, ICBC, dan Bank DKI bersama perbankan daerah lainnya baru Rp7,14 triliun yang sudah ditandatangani.Sementara berdasarkan kebutuhan di dalam bisnis plan perusahaan, badan usaha harus mendapatkan kredit perbankan sebesar Rp8,82 triliun atau 70% dari total investasi sebesar Rp12,6 triliun yang dibutuhkan. Sedangkan 30% lainnya atau senilai Rp3,78 triliun harus terpenuhi dari ekuitas perusahaan.Untuk itulah, sambung Ghani, LMS harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp1,66 triliun dari perjanjian kredit yang sudah didapatkan sehingga genap Rp8,8 triliun.  “Di dalam PPJT pinjaman harus dicairkan 60 hari setelah mendapatkan PK. Saat penarikan pertama, harus dipenuhi pinjaman Rp8,8 triliun [kekurangannya bisa] dari perbankan atau ekuiti perusahaan. Kita akan monitor terus progres tersebut,” ucapnya.Menurut Ghani, besaran kredit perbankan yang dicairkan akan disesuaikan dengan perkembangan serta kebutuhan konstruksi di lapangan, sehingga tidak seluruh pinjaman dikeluarkan saat pencairan pertama.“Uang dari bank cair sesuai progres di lapangan. Jadi tidak semua disimpan dalam rekening proyek, kecuali dari ekuiti nya.”Sebelumnya, Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Steve Ginting mengaku sudah mendapatkan perjanjian kredit dari beberapa sindikasi perbankan sehingga proyek pembangunan dapat dilanjutkan. Ditargetkan proses konstruksi akan dilaksanakan pada Juli awal sambil menunggu progres pembebasan tanah.“Ya kami sudah mendapatkan (perjanjian kredit) sehingga proyek bisa dilanjutkan. Juli awal sudah bisa konstruksi,” ucapnya.                                                Proses groundbreaking ruas tol milik Plus Expressway Berhard dan PT Baskhara Utama Sedaya tersebut sudah dimulai sejak November 2011. Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian PU Ahmad Hery Marzuki menyatakan realisasi pembebasan tanah saat ini sudah mencapai 94,65 %.Kementerian PU akan terus mempercepat proses pembebasan tanah sehingga pembangunan proyek jalan tol terpanjang di Trans Jawa tersebut dapat segera dilaksanakan sesuai target pada Juli awal.Pekerjaan konstruksi ditargetkan dapat diselesaikan dalam waktu 30 bulan sehingga pada akhir 2014 jalan tol yang melalui kabupaten-kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka dan Cirebon. akan tersambung.(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper